Ketika Louis Vuitton Sulap Paris FC Jadi Klub Super Mewah Eropa

Louis Vuitton akuisisi Paris FC
Sumber :
  • YouTube Footballer Story

Siap – Bos produsen barang mewah merek Louis Vuitton tengah melebarkan sayapnya di dunia sepak bola. Perusahaan yang berbasis di Prancis itu kini tengah membangun Paris FC.

5 Klub Dunia Terboros di Bursa Transfer Musim Ini, Nomor 2 Punya Orang Indonesia

Disitat dari channel YouTube Footballer Story, pengumuman yang mengancam untuk mengubah hirarki sepak bola Eropa selamanya terjadi pada 29 November 2024 di Paris Prancis. 

Perusahaan barang mewah, Louis Vuitton mengumumkan usaha patungan dengan Red Bull untuk mengakuisisi klub Divisi 2 Prancis, Paris Football Club atau Paris FC. 

Contek Timnas Indonesia, Oalah Malaysia Malah Kena Zonk Ditolak Sederet Pemain Eropa

Akuisisi ini langsung menjadikan Paris FC, klub milik orang terkaya di dunia sepak bola, mengungguli klub milik negara seperti Newcastle United dan Manchester City

Tetapi ini bukan soal tentang uang semata, melainkan ini kombinasi kecakapan pemasaran. 

Sukses Gembleng Klub Orang Indonesia di Como 1907, Cesc Fabregas Akan Jadi Pelatih Besar Eropa

Louis Vuitton dan infrastruktur sepak bola Red Bull yang luas. 

Ini seharusnya membuat klub-klub sepak bola di seluruh Eropa khawatir, lantaran kombinasi itu bisa saja dapat mengubah klub divisi 2 tersebut dalam waktu singkat. 

Sebagaimana diketahui, LVMH atau Louis Vuitton adalah perusahaan barang mewah terbesar di dunia dan memiliki berbagai merek seperti Luis Vito, Mood and Shandon, dan Henesi. 

Ceo LVMH, Bernard Arnold diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar 195 miliar dolar Amerika dan menjadikannya orang terkaya ke-lima di planet bumi ini. 

Di bawah kepemimpinannya, merek perusahaan itu semakin terlibat dalam cabang olahraga lainnya. 

Mereka memiliki kesepakatan dengan NBA, NFL dan terutama Formula 1. 

Selain itu mereka juga sangat terlibat dalam olimpiade musim, panas Paris tahun 2024 kemarin. 

Sekarang mereka membuat investasi yang lebih langsung dengan membeli klub sepak bola Paris FC, tetapi mereka tidak melakukannya sendiri. 

Ketika kesepakatan sepenuhnya selesai, LVMH akan mempertahankan 80 persen saham di klub, dan sisanya dimiliki oleh Red Bull. 

Dan inilah yang memberi mereka keunggulan dibandingkan klub-klub lainnya. Tidak seperti tim lainnya, yang melakukan pengambil alihan dengan langsung merekrut pemain bintang. 

Paris FC justru akan memulai dari nol. Mereka tidak akan menghadapi masalah dalam menemukan strategi pemasaran, dan itu dikarenakan faktor lokasi dan kemitraan mereka dengan Red Bull. 

Sebagian besar klub-klub berjuang untuk menemukan identitas mereka setelah pengambil alihan. 

Misalnya Manchester City, Chelsea, dan PSG, semuanya memulai dengan merekrut pemain-pemain dengan biaya besar, dan gaji tinggi yang mengakibatkan keuntungan semakin berkurang, sebelum akhirnya menemukan keseimbangan yang tepat di kemudian hari. 

Tetapi kemitraan Paris FC dengan Red Bull dapat dipastikan tidak akan mengikuti langkah-langkah klub kaya tersebut. 

Red Bull memiliki jaringan klub-klub sepak bola dan penggemar seluruh dunia, ditambah lagi mereka sukses menghasilkan bintang-bintang sepak bola masa depan. 

Namun keuntungan terbesar dari klub Paris FC adalah tentang lokasi. 

Selama satu dekade terakhir Kota Paris telah mendapatkan reputasi baik dengan menghasilkan bakat-bakat terbesar sepak bola dunia 

Setiap klub top Eropa telah menunjuk setidaknya satu pemain kelahiran Paris di starting line up mereka musim ini. 

Maka dari itu, ini adalah sesuatu yang direncanakan oleh Red Bull untuk dimanfaatkan dan dikembangkan untuk merealisasikannya. 

Paris FC telah mengumumkan rencana untuk membangun akademi sepak bola baru dan lebih berfokus pada pengembangan di sektor pemain muda. 

Tetapi akademi bukanlah satu-satunya perubahan yang mereka buat, Paris FC juga telah mengumumkan akan pindah markas ke Jean Bouin mulai musim depan hingga 2029. 

Seperti diketahui Stadion lama Paris FC Charletti hanya selangkah dari kandang PSG.