Alex Pastoor Tolak Tawaran Klub Top Belanda, Pilih Bertahan di Timnas Indonesia
- Facebook/Zona Sepakbola
Siap – Alex Pastoor baru saja membuat keputusan yang mengejutkan dunia sepak bola Belanda dan Indonesia.
Asisten pelatih Timnas Indonesia ini menolak tawaran untuk melatih salah satu klub top Belanda, Heerenveen.
Heerenven merupakan salah klub Eredivisie yang saat ini tengah mencari pelatih anyar setelah ditinggal Robin van Persie yang memilih bergabung dengan Feyenoord.
Tawaran tersebut tentu menjadi pilihan menarik bagi Pastoor, mengingat ia memiliki ikatan emosional dengan Heerenveen—klub tempatnya menghabiskan waktu sebagai pemain selama dua tahun dan juga sebagai asisten pelatih.
Namun, meski mengenal baik klub tersebut, Pastoor menegaskan bahwa ia tidak merasa perlu untuk kembali ke Heerenveen saat ini.
Dalam wawancara dengan Voetbal Primeur, pelatih berusia 58 tahun ini mengungkapkan bahwa Heerenveen bertanya kepada pelatih berpengalaman Belanda tersebut.
"Tapi saya langsung menolak. Saya baru saja menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia dan sibuk dengan pekerjaan saya sebagai analis di TV," kata Pastoor seperti dikutip dari laman Facebook Zona Sepak Bola, Rabu, 26 Februari 2025.
Keputusan Pastoor untuk menolak tawaran tersebut pasti mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Heerenveen adalah klub yang sangat dekat dengan dirinya, baik sebagai mantan pemain maupun sebagai pelatih.
Meski begitu, Pastoor tampaknya merasa bahwa ia tengah berada di tempat yang lebih cocok—bersama Timnas Indonesia, yang memberinya kesempatan untuk berkontribusi lebih besar di panggung internasional.
Menariknya, keputusan ini juga menunjukkan betapa Pastoor menghargai proyek yang sedang dijalankan oleh Timnas Indonesia.
Keputusan untuk tetap bertahan di Indonesia seolah menjadi bukti komitmennya terhadap tim yang sedang berkembang pesat tersebut.
Ditambah lagi, tugas tambahan sebagai analis di TV menunjukkan bahwa Pastoor tidak hanya fokus pada pekerjaan di lapangan, tetapi juga memperluas pengaruhnya di dunia sepak bola.
Meskipun banyak yang menganggap ini sebagai langkah berani, Pastoor tampaknya lebih memilih tantangan baru yang lebih berarti, daripada kembali ke tempat yang sudah sangat familier.
Keputusan ini juga memberi sinyal bahwa ia lebih nyaman dengan perannya saat ini, sekaligus menunjukkan kedewasaannya dalam memilih jalur karier yang lebih stabil dan penuh potensi di masa depan.
Dengan keputusannya menolak Heerenveen, Pastoor semakin mempertegas bahwa dirinya tengah membangun sesuatu yang lebih besar di Indonesia.
Mungkin ini juga menjadi sinyal bahwa ia ingin lebih lama berada di sepak bola Asia, tempat yang mungkin memberinya tantangan berbeda dan kesempatan lebih besar untuk berinovasi.