Bos Djarum Indonesia Sulap Como Jadi Klub Sangar Italia, Kini Salip Milan

Jurus jitu Bos Djarum pemilik Como 1907 Italia
Sumber :
  • YouTube Starting Eleven Momen

Siap – Como FC milik Bos Djarum, Hartono bersaudara sukses menjelma sebagai tim yang ditakuti di Serie A Liga Italia. Lantas seperti apa manuver klub sepak bola tersebut? Berikut ulasannya.

Klub Bos Djarum Buat Kejutan, Duo Milan Gagal Menang di Pekan Kritis Serie A

Disitat dari channel YouTube Starting Eleven Momen, Como sukses memetik kemenangan ketika berhadapan dengan Napoli di pekan ke-26 Serie A Italia

Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua secara beruntun yang berhasil diraih pasukan Cesc Fabregas, sekaligus kemenangan ketujuh sepanjang musim.

Intip Harga Rizky Ridho yang Diincar 5 Klub Raksasa Eropa, Skuad Garuda Mendunia

Lewat kemenangan ini, skuad I Lariani menjadi tim promosi terbaik sementara, dengan duduk di urutan ke-13. 

Biasanya, tim promosi umumnya cuma numpang lewat dan itulah yang terjadi pada dua tim promosi lain di Serie A. 

Chelsea Ngotot Rekrut Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes, Segini Bayarannya?

Namun Como tidak ingin eksistensinya hanya bertahan sekejap. 

Dengan manajemen Bos Djarum, Hartono bersaudara plus racikan taktik Fabregas, klub ini bahkan bisa menaklukkan beberapa raksasa Serie A Italia, salah satunya yang terbaru adalah Napoli dengan skor 2-1. 

Lantas seperti apa perjalanan menjadi klub sangar yang kini cukup diperhitungkan?

Berdiri tahun 1907, Como sempat menikmati kepahitan. Fase-fase paling suram mereka terjadi di awal era 2000-an. 

Tahun 2004, klub kebanggaan masyarakat daerah Como Lombardia ini mengalami kebangkrutan. 

Klub praktis terjun bebas dan harus mengawali petualangan mereka kembali dari kompetisi kasta keempat Italia alias Serie D. 

Sempat bangkit sekira medio tahun 2007, Como kembali menghadapi masalah serupa. 

Kemudian, sekira 9 tahun setelahnya, yakni tahun 2016 Como kembali dinyatakan bangkrut. 

Bahkan, federasi sepak bola Italia sempat menolak legalitas Como yang hendak berlaga di Serie C sehingga harus kembali turun kasta ke Serie D. 

Kebangkitan Como Ditangan Dingin 2 Hartono

Namun siapa sangka, setelah periode-periode sulit Como akhirnya bangkit. 

Ada sosok Hartano bersaudara, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono pemilik Djarum grup dan Bank BCA asal Indonesia yang menyelamatkan klub kecil ini. 

Akuisisi Bos Djarum, Hartono bersaudara terjadi pada tahun 2019.

Aksinya kembali membangkitkan sendi-sendi perekonomian klub yang bermarkas di Stadio Giuseppe Sinigaglia ini. 

Dari situlah Como mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat. 

Manajemen mengajak sejumlah pemain elit dunia untuk ikut berinvestasi di klub. Sebut saja Cesc Fabregas, juru taktik mereka sekarang. 

Kemudian ada legenda Arsenal Thierry Henry serta eks legenda Chelse, Dennis Frank Wise ikut menaruh saham minoritas mereka di klub yang identik dengan warna biru tersebut.

Como perlahan menemukan jalan kembali ke Serie A. 

Musim 2023-2024 Como finish di urutan kedua kelasemen akhir Serie B tepat di bawah Parma. 

Semua mata menyorot Como saat itu. 

Bahkan, Como kini dilabel sebagai salah satu klub terkaya di Serie A berkat pemilikan tim yang dipegang Hartono bersaudara asal Indonesia. 

Uang ternyata bukan satu-satunya faktor yang bisa mengangkat Como kembali ke Serie A setelah 21 absen di kompetisi teratas ini. 

Selain karena suntikan dana besar Bos Djarum, Como juga memiliki manajemen yang luar biasa. 

Pengelolaan tepat guna klub yang dipegang perusahaan dua Hartono, serta para pemegang saham termasuk Fabregas yang kini menjabat sebagai pelatih ikut andil dalam perkembangan tim ini. 

Fabregas pernah bilang, bahwa Como punya arah pengembangan yang jelas. 

Klub tidak hanya ingin promosi ke Serie A, tetapi benar-benar ingin bersaing kembali di panggung tertinggi sepak bola Negeri Pizza.

Kekayaan Salip Milan 

Ucapan Fabregas terbukti. Como menjadi tim yang paling aktif dalam berbelanja pemain di bursa musim dingin kemarin. 

Manajemen secara total memberikan dukungan penuh pada Fabregas untuk membangun tim sesuai keinginannya. 

Trend Como dalam 14 pertandingan awal bisa dikatakan sangat buruk. 

Mereka hanya menang dua kali selama periode tersebut. Fabregas kesal dibuatnya. 

Ia pun langsung meminta pemain-pemain baru yang sesuai kebutuhannya. Kekuatan tambahan yang didatangkan Como di musim dingin bahkan hampir satu tim sendiri. 

I Lariani memboyong sekira 10 pemain di bursa transfer musim dingin, dari yang statusnya pemain transfer murni sampai yang sebatas pemain pinjaman. 

Dari yang berposisi kiper sampai penyerang. 

Totalitas Bos Djarum, Hartono bersaudara dapat dilihat dari seberapa besar kucuran dana yang mereka keluarkan untuk memfasilitasi Fabregas.

Transfer market menyatakan kalau Como adalah klub paling boros selama musim dingin.

Pengeluaran mereka menyentuh angka 49,2 juta Euro atau sekira Rp838 miliar. Angka ini bahkan melebihi pengeluaran Milan yang hanya menyentuh 48,5 juta Euro atau sekira 826 miliar.