Fabregas Kecewa Berat Sebut VAR Beri Keuntungan Juventus dari Como 1907
- Kolase siap.viva
Siap – Cesc Fabregas meluapkan kemarahannya setelah Como 1907 kalah secara kontroversial 2-1 dari Juventus pada Jumat, 7 Februari 2025 di Stadion Giuseppe Sinigaglia.
Keputusan VAR yang tidak memberikan penalti untuk Como dan justru memberikan hadiah penalti untuk Juventus setelah insiden dengan Jean Butez membuat Fabregas meragukan sistem tersebut.
"Ketika VAR mengevaluasi itu dan tidak mengatakan apa pun, saya mulai meragukan sistem ini. Inkonistensi membuat VAR menjadi buruk untuk sepak bola," kata Fabregas kepada Football Italia.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga berturut-turut bagi Como, meskipun mereka tampil lebih dominan dalam pertandingan.
Randal Kolo Muani mencetak gol pertama untuk Juventus sebelum Assane Diao menyamakan kedudukan untuk Como menjelang akhir babak pertama.
Namun, kemenangan Juventus ditentukan oleh penalti Kolo Muani di menit-menit akhir setelah Jean Butez melakukan pelanggaran terhadap Federico Gatti.
Fabregas menegaskan bahwa penalti untuk Juventus setelah insiden dengan Jean Butez adalah keputusan yang tidak adil.
Sebelumnya, Como juga mengajukan klaim penalti terkait handball oleh Federico Gatti, tetapi klaim tersebut tidak ditindaklanjuti oleh VAR.
“Itu penalti yang sangat jelas. Douvikas sedang mengontrol bola dengan dadanya, dan tanpa sentuhan tangan Gatti, dia akan memiliki peluang emas untuk mencetak gol,” tegas Fabregas.
Menurut Fabregas, keputusan VAR yang tidak menilai dengan adil adalah contoh ketidak konsistenan yang merugikan Como.
"Apa perbedaannya? Jika itu diberikan sebagai penalti, maka ini juga seharusnya," tambahnya, membandingkan insiden ini dengan penalti yang diberikan kepada Venezia.
Fabregas semakin frustasi dengan keputusan VAR yang dianggapnya tidak konsisten.
"Saya rasa saya sudah sangat jelas. Ini tentang bagaimana mereka mengevaluasi situasi untuk satu klub dibandingkan dengan klub lain," kata Fabregas.
Menurutnya, kesalahan bisa terjadi, namun keadilan harus ditegakkan di lapangan.
Selain masalah wasit, Como juga harus menghadapi krisis cedera yang semakin parah.
Pemain seperti Ignace van der Brempt yang baru pulih dari cedera hanya mampu bermain lima menit sebelum cedera kembali menghantuinya.
Meski demikian, Como tetap berusaha keras dengan Alberto Dossena hampir mencetak gol di injury time, namun sundulannya hanya membentur mistar gawang.
Dengan kebiasaan kebobolan di menit-menit akhir, Como semakin kesulitan untuk mengamankan poin meski tampil solid sepanjang pertandingan.
Kekalahan ini semakin memperburuk posisi mereka di klasemen, sementara Juventus melesat ke posisi lebih tinggi.