Pemain Timnas Indonesia Ini Pernah Permalukan AC Milan Era Keemasan Carlo Ancelotti

Rochy Putiray bawa Kitchee SC kalahkan AC Milan 2-1
Sumber :
  • Kolase siap.viva

Siap – Pada 2004, sebuah momen yang luar biasa terjadi di Hong Kong saat Kitchee SC, klub sepak bola yang kala itu diperkuat oleh salah satu legenda Timnas Indonesia Rochy Putiray, bertemu dengan raksasa Italia, AC Milan.

Venezia Kembali ke Serie B, Jay Idzes ke AC Milan ?

Dalam sebuah laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Hong Kong, Kitchee SC meraih kemenangan atas AC Milan.

Hal tersebut tak ayal mengejutkan banyak pihak dan memukau para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

3 Faktor Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Brasil di Piala Dunia U-17, Nomor 2 Paling Masuk Akal

Kitchee SC tertinggal 1-0 setelah Andriy Shevchenko mencetak gol untuk AC Milan.

Tim yang dilatih oleh Carlo Ancelotti, dan diperkuat oleh pemain legendaris seperti Paolo Maldini, Filippo Inzaghi, dan Kaká, sempat menguasai jalannya pertandingan dengan nyaman. 

Geger, Dilepas Brisbane Roar, Rafael Struick Santer Dikabarkan Pindah ke Persib Bandung, Benarkah?

Shevchenko, yang kala itu merupakan striker andalan Milan, membuka keunggulan setelah berhasil memanfaatkan peluang emas di babak pertama.

Namun, di menit ke-67, Rochy Putiray, yang masuk menggantikan rekan setimnya, tampil sebagai penyelamat Kitchee SC.

Pemain asal Indonesia ini berhasil membalikkan keadaan dengan penampilan gemilang, mencetak dua gol spektakuler yang membawa timnya meraih kemenangan 2-1. 

Gol pertama tercipta setelah Putiray berhasil lolos dari pengawalan ketat bek AC Milan. 

Memanfaatkan umpan mendatar dari sisi kiri pertahanan Milan, ia dengan tenang melepaskan tembakan yang mengarah ke pojok kanan gawang, mengecoh kiper Dida.

Gol kedua Putiray datang setelah ia menerima umpan matang dari sisi kanan pertahanan Milan. 

Tanpa ragu, Putiray langsung mengonversi umpan tersebut menjadi gol, menaklukkan Dida untuk kedua kalinya dan membawa Kitchee SC unggul 2-1. 

Keberhasilan ini tak hanya menunjukkan kualitas Putiray sebagai pemain, tetapi juga menggambarkan semangat juang yang luar biasa dari tim Hong Kong tersebut.

Kemenangan ini tentu saja menjadi sorotan media di Hong Kong dan dunia internasional.

Sebab, AC Milan saat itu merupakan salah satu tim terbaik di Eropa, yang memiliki sejarah gemilang di Liga Champions dan berbagai kompetisi domestik. 

Meskipun pertandingan ini hanya bersifat persahabatan, kemenangan Kitchee SC menjadi bukti bahwa sepak bola tidak selalu berjalan sesuai prediksi.

Rochy Putiray bukanlah nama yang asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. 

Pemain kelahiran Ambon, 26 Juni 1970, ini dikenal karena penampilannya yang penuh semangat dan kualitas permainannya yang mumpuni. 

Sebelum tampil di Hong Kong, Putiray sempat memperkuat beberapa klub di Indonesia, termasuk PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, dan PSS Sleman. 

Di level internasional, ia juga memperkuat Timnas Indonesia dan dikenal sebagai pemain yang memiliki visi permainan dan kecepatan luar biasa.

Setelah pengalamannya bersama Kitchee SC, Putiray melanjutkan karirnya di Indonesia, bermain untuk PSPS Pekanbaru, dan akhirnya mengakhiri karier profesionalnya di PSS Sleman pada musim 2006-2007. 

Namun, namanya tetap diingat oleh banyak penggemar sepak bola Indonesia, terutama berkat momen legendarisnya di Hong Kong, ketika ia berhasil memalukan tim sekelas AC Milan.

Bagi masyarakat Hong Kong, pertandingan ini menjadi sangat spesial karena berhasil menambah sorotan terhadap sepak bola lokal. 

Keberhasilan Kitchee SC mengalahkan AC Milan bukan hanya menjadi kemenangan bagi klub, tetapi juga memberi semangat baru bagi para pemain lokal dan mengangkat citra sepak bola Hong Kong di mata dunia.

Rochy Putiray, dengan dua golnya yang luar biasa, telah membuktikan bahwa sepak bola adalah permainan yang penuh kejutan. 

Ia menjadi bukti bahwa dengan semangat dan ketekunan, siapa pun bisa tampil besar, bahkan di hadapan pemain-pemain terbaik dunia seperti Paolo Maldini dan Andriy Shevchenko.