Begini Nasib Shin Tae-yong Usai Dipecat Tidak Wajar oleh PSSI
- Istimewa
Siap – Pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia memicu gelombang kritik dan spekulasi, baik dari dalam negeri maupun media internasional.
Salah satu media Korea Selatan, Chosun, menyoroti tekanan besar yang dihadapi Shin Tae-yong selama masa kepelatihannya, terutama dari Presiden PSSI sekaligus pejabat pemerintah, Erick Thohir.
"Meskipun pelatih Shin telah mendapatkan kepercayaan mutlak dari para penggemar dengan memimpin Indonesia ke babak kualifikasi ketiga untuk pertama kalinya dan mengalahkan Arab Saudi di kandang sendiri, guncangan tampaknya terus berlanjut," tulis Chosun pada Minggu, 5 Januari 2025.
Artikel tersebut menyoroti latar belakang Erick Thohir yang menginginkan hasil instan untuk memenuhi ekspektasi tinggi publik.
"Tampaknya latar belakang unik Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai pejabat tinggi pemerintah, memberikan tekanan kepada pelatih Shin Tae-yong," tambahnya.
Jejak Emas Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong resmi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada akhir 2019, menggantikan Simon McMenemy.
Kontraknya, yang awalnya berakhir pada April 2024, sempat diperpanjang hingga Juni 2027 sebelum pemecatan ini terjadi.
Selama masa kepemimpinannya, STY mencetak sejumlah prestasi yang membanggakan, seperti:
- Runner-up Piala AFF 2020
- Medali perunggu SEA Games 2021
- Runner-up Piala AFF U-23 2023
- 16 besar Piala Asia 2023
- Semifinalis Piala Asia U-23 2024
- Lolos ke Piala Asia 2027
- Lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Di bawah kepemimpinan STY, Timnas Indonesia berhasil bersaing dengan negara-negara kuat seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, dan China, meskipun akhirnya gagal melaju lebih jauh.
Kontroversi Piala AFF 2024: Pukulan untuk Shin Tae-yong
Piala AFF 2024 menjadi titik balik yang mencoreng citra Shin Tae-yong.
Turnamen yang tidak masuk kalender FIFA ini membuat Timnas Indonesia hanya mengandalkan skuad U-22 tanpa kehadiran pemain terbaiknya.
Tim Garuda terhenti di fase grup setelah hanya mencatatkan kemenangan atas Myanmar, imbang melawan Laos, dan kalah dari Vietnam serta Filipina.
Hasil ini dianggap mengecewakan, meskipun skuad yang diturunkan bukanlah kekuatan terbaik Indonesia.
Pemecatan Shin Tae-yong dinilai banyak pihak sebagai langkah yang tidak adil, mengingat rekam jejaknya yang membawa perubahan signifikan pada Timnas Indonesia.
Pendukung Shin Tae-yong, baik di Indonesia maupun Korea Selatan, mempertanyakan keputusan ini dan menyoroti ketidakseimbangan antara tekanan publik dengan dukungan yang diterima pelatih.
Apakah langkah Erick Thohir akan membawa perubahan yang diharapkan, atau justru menciptakan polemik baru di dunia sepak bola Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.