Terungkap! Liga Akbar di Warpat Detik Kematian Vina Cirebon, Gelagat Kebohongan Soal Kekasihnya, Eky

Foto Liga Akbar dan Fransiskus
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sudah terbukti berbohong ternyata Liga Akbar kembali untuk berbohong mengenai kasus pembunuhan Vina Cirebon. Pasalnya Liga Akbar Cahyana sedang tidak berada di warung SMA 4 Warpat Cirebon

Menohok, Ini Kata Reza Indragiri Ketika Jadi Saksi Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Soal Framing?

Pernyataan ini disampaikan secara langsung oleh sahabat Eky yang tengah ada di Warpat yakni Fransiskus Marbun.

Fransiskus Marbun bercerita pada tahun 2016 bersama teman Eky lainnya terbawa kesaksian bohong Liga Akbar yang menyatakan Eky bersama Liga Akbar saat itu. 

Menohok, Kasus Vina Tak Kunjung Tuntas, Reza Indragiri: Sampai Kapan Mabes Polri Mau Bungkam?

Soalnya sejak kasus pembunuhan Vina Cirebon, Liga Akbar Cahyana jarang sekali terlihat dan sempat dinyatakan hilang atau bersembunyi. 

"Semenjak kejadian, kenapa berpikir benar Liga Akbar sama Eky, sejak kejadian Liga Akbar gak pernah nongkrong di Warpat sampai dia nongol lagi di TV," ujar Fransiskus Marbun pada Kamis 15 Agustus 2024.

Nasib Kasus Vina Cirebon, Reza Indragiri: Jangankan Tuntas,Transparan Aja Enggak

Baru saat ini bertemu juga, ungkap Fransiskus Marbun mulai gelagat Liga Akbar Cahyana mulai tidak biasa. 

"Kemarin juga ketemu. Dia selalu kayak gimana yah kayak gak terlalu nyambung kita bahasnya kemana, dia bahasnya kemana," katanya.

Berdasarkan pernyataan teman tongkrongan Eky, Liga Akbar Cahyana sedang tidak berada di Warpat sejak Sabtu 27 Agustus 2016 silam.

"Yang dia cabut di 2016 keterangan 2024 dia gak sama Eky bahwa dia di Warpat, temen-temen anak Warpat pada bilang gak ada Liga Akbar juga, kayaknya Liga Akbar ingetnya di hari jumatnya bukan di hari sabtunya. Kalau jumat dibenarkan sama si tukang warung Warpat itu, ada kalau itu benar sama Eky," ujarnya.

Sementara Fransiskus Marbun yang berada di Warpat pada malam kejadian kasus pembunuhan Vina Cirebon bersama kekasihnya Eky.

"Termasuk saya, ada di Warpat dari 19.30 sampai kejadian. Liga akbar gak ada di situ. Kami anak-anak gak ngerasa ada Liga Akbar di Warpat. Mungkin ingatannya agak ini yah," ungkap Fransiskus Marbun.

Liga Akbar Cahyana menurut kesaksiannya mengucapkan bersama Eky dan Vina mengalami penganiayaan dan pengejaran di depan SMP 11 Jalan Perjuangan Cirebon.

Pada tahun 2024, Liga Akbar Cahyana sudah mencabut kesaksian tersebut perihal kasus pembunuhan Vina Cirebon mengaku tidak berkumpul dengan Eky di Warpat sejak sore pukul 16.30 WIB. 

Saat diwawancarai oleh awak media, Liga Akbar Cahyana justru keceplosan di hadapan Reza Indragiri.

Sedangkan Liga Akbar mengatakan terkait cerita dengan Eky itu terjadi pada hari Jumat 26 Agustus 2016 silam. 

"Oh pas ini yang terjadi tanggal 26, pas besoknya tuh beda. Ini kan udah ditemuin sama teman-teman saya, ternyata ini terjadinya tanggal 26 yang cerita saya itu pas ketemu," ujar Liga Akbar Cahyana.

Reza Indragiri dan rekan jurnalis juga kebingungan hingga kemudian pengacaranya Yudia Alamsyah menegaskan jika Eky nongkrong di Warpat dari hari Jumat. 

"Ceritanya itu kumpul di situ hari jumat kumpul sabtunya ke situ lagi, kejadian malam minggu tetap ngumpul juga sabtu sore Eky juga ada malam itu baru dapat kabar dari Tania bahwa Eky kecelakaan," ucap Yudia Alamsyah.

Terlebih Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri sempat mengungkapkan keraguan terhadap kesaksian Liga Akbar Cahyana soal kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

"Apa alasan bagi saya untuk percaya pada Liga Akbar tahun 2024, kenapa saya gak boleh percaya Liga Akbar tahun 2016 ? Bisa aja yang bohong sekarang, bisa aja kan," ujar Reza Indragiri.

Karena Reza Indragiri selalu kritisi pengungkapan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang berdasarkan keterangan pengakuan, tidak scientific investigation. 

"Jadi ketika membuat pengakuan versi 2024 bagi saya bobotnya sama dengan 2016 bisa bohong bisa jujur," tutur Reza Indragiri.

Reza Indragiri cenderung percaya pada kesaksian Liga Akbar Cahyana di tahun 2016 karena ucapannya yang sangat serius. 

"Tapi kalau saya konsisten dengan keilmuan yang saya punya, apa istimewanya 2024 bikin pengakuan, toh gak disumpah kan, 2016 disumpahkan ? semestinya saya lebih percaya keterangan 2016 karena itu disumpah, ini gak disumpah," ungkapnya. 

Dideteksi dari ahli psikologi seharusnya ingatan Liga Akbar hilang usai tragedi 8 tahun silam kasus pembunuhan Vina Cirebon. 

"2016 diperiksa setelah kejadian kan jadi jarak waktunya dekat, ini pengakuan sekarang 8 tahun kemudian ingatan manusia pudar," ucap Reza Indragiri.