Jusuf Kalla Buka Tabir Politik Sayang Anak, Capres Berjuang Cari Pasangan Ideal

Mantan wakil presiden JK
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id sumber tvonenews.com

Siap –Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), membeberkan dampak fenomena "sayang anak" dalam pemilu 2024. 

PMI Gencarkan Donor Darah di Masjid Malam Hari untuk Atasi Kekurangan Stok Saat Ramadan

Dalam wawancara eksklusif dengan A1 pada Kamis (13/10), JK mengungkapkan bahwa kecintaan pada anak-anak para tokoh politik dapat mengaburkan elektabilitas dan kemampuan kandidat, merumitkan proses politik.

"Ibu Mega, mula-mula usulkan Puan. Tapi saya apresiasi Ibu Mega, begitu dia tahu sulit, dia ubah. Pak SBY, dorong juga [AHY]. Pak Jokowi juga anak maju. Pantas saja kita sayang anak kan," jelas JK, dikutip Siap.Viva dari Tvonenews.com

Komentar Menohok Wamen Noel ke Megawati: Makanya Jangan Dendam, Jangan Cengeng

Meskipun JK melihat fenomena ini sebagai wajar, ia menyadari bahwa dampaknya terasa pada sulitnya memasangkan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ya tidak apa-apa sih selama itu. Di luar negeri kan juga ada. Katakanlah Bush kan anaknya Bush, di Singapura juga Lee anaknya Lee, di India juga Nehru punya anaknya Indira Gandhi, Marcos, itu biasa saja. Cuma ini cuma satu, ini menyesuaikan ini dan siapa dengan siapa ini yang rumit ini," bebernya.

Menohok, Ini Kata Rocky Gerung Soal Respon Jokowi Soal Instruksi Megawati, Dia Tidak Perlu Berkomentar

Menurut JK, fenomena ini mengganggu proses pemilihan cawapres karena adanya banyak kepentingan, termasuk hubungan kekeluargaan.

Ia menekankan bahwa seharusnya fokus pada sosok dengan elektabilitas tinggi dan kemampuan.

Halaman Selanjutnya
img_title