Pertama di Indonesia, Integrasi PSR Sawit dan Padi Gogo

Program Peremajaan Sawit (PSR)
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Program Peremajaan Sawit (PSR) dalam rangka peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia terus dilakukan pemerintah dan korporasi perkebunan di tanah air.

Salah satu program yang masif dilakukan adalah penanaman padi gogo pada lahan peremajaan sawit. Dan untuk pertama kali di Indonesia, Kick Off Tanam Perdana Program PSR jalur kemitraan binaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan tumpangsari Padi Gogo, di lakukan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/04/2024).

Di samping untuk meningkatkan produksi sawit, hal ini juga untuk meningkatkan ketahanan pangan.Dan ini juga salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ardi Praptono mewakili Menteri Pertanian saat melakukan Kick Off di kebun Plasma Kemitraan KUD Gajah Mada binaaan PT. Tapian Nadenggan (anggota Gapki), mengungkapkan peningkatan produktivitas kelapa sawit rakyat akan terus difasilitasi dengan pemanfaatan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).

“Direktorat Jenderal Perkebunan telah menerbitkan rekomendasi PSR untuk lahan petani di Kalimantan Selatan seluas 6 ribu hektar. Capaian ini masih perlu terus didorong agar konsistensi pemenuhan produksi bahan baku terus terjaga dan berkelanjutan,” katanya.

Ardi Praptono membeberkan melalui penggantian tanaman tidak produktif dengan benih yang berkualitas dengan penerapan good agriculture practices agar produktivitas dan kualitas bisa meningkat

Sindir Petahana Gegara Jumlah Kejahatan di Depok Terus Meningkat, Supian: Apakah Terus Dilanjutkan?


“Petani menjadi salah satu tonggak industri kelapa sawit Indonesia, setidaknya 42% luas areal perkebunan kelapa sawit dikelola oleh masyarakat. Sayangnya, produktivitas sawit rakyat masih relatif rendah dibandingkan perkebunan yang dikelola oleh perkebunan besar swasta maupun pemerintah,”bebernya.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono menambahkan program PSR jalur kemitraan menjadi salah satu program utama GAPKI. Program ini juga diintegrasikan dengan penanaman padi gogo yang ditanam di sela-sela jalur tanaman kelapa sawit, guna menyediakan pangan bagi masyarakat setempat serta mendukung ketahanan pangan nasional.

“Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan produksi kelapa sawit Indonesia, namun juga memaksimalkan utilisasi pabrik kelapa sawit yang sudah terbangun serta meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ucap Eddy Martono.

Selain itu menuruEddy Martono , dukungan pemerintah melalui BPDP-KS telah disetujui pembiayaan 52 ribu hektar calon lahan kelapa sawit rakyat dari 150 lembaga pekebun yang melibatkan ribuan petani.

“Terdapat sekitar 1.800 hektar merupakan  program PSR jalur kemitraan diantaranya bermitra dengan anggota Gapki. Penanaman integrasi di lahan sawit ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi lahan perkebunan demi mendukung program penambahan luas tanaman pangan,”sambungnya lagi.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur menyampaikan, program tumpang sari kebun sawit dengan padi ini, merupakan sebuah terobosan yang sangat baik, sekaligus juga dapat menjadi inovasi dalam menjawab tantangan zaman. Dimana pangan khususnya beras, merupakan sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat Kalsel khususnya.

“Pemprov Kalsel tentunya sangat menyambut baik, dan mengapresiasi atas program tanam tumpang sari dari GAPKI ini. Hal ini menunjukan sebuah komitmen dan kolaborasi nyata dari kita semua, untuk terus berupaya menjaga ketahanan pangan, khususnya beras, yang kita ketahui saat ini, harga dan ketersediaannya menjadi perhatian bersama.”pungkasnya.