Arti Gempa di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Ternyata Begini

Potret ilustrasi dampak gempa bumi
Sumber :
  • Istimewa

SiapGempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia karena negara ini terletak di wilayah Cincin Api Pasifik.

Kabupaten Sampang Masuk Daerah Rawan Tinggi Pilkada, Ini Sebabnya

Cincin Api adalah serangkaian gunung berapi yang membentang sekitar 40.000 kilometer di sepanjang Samudra Pasifik.

Namun bagi beberapa kalangan, peristiwa gempa bumi terlebih yang terjadi pada bulan Ramadhan belum lama ini memiliki arti tersendiri jika dilihat dari perspektif primbon Jawa.

Wisata Awet Muda di Pulau Gili Iyang Sumenep

Seperti diketahui, gempa bumi kekuatan magnitudo 6,0 baru-baru ini terjadi di Tuban, Jawa Timur, hari Jumat, 22 Maret 2024 lalu pukul 11.22 WIB belum lama ini.

Dilansir dari National Geographic, Selasa, 26 Maret 2024, wilayah ini merupakan titik pertemuan banyak lempeng tektonik yang saling bergerak, bertabrakan, atau meluncur satu di atas atau di bawah yang lain.

Dalam Semalam Bogor Dilanda Bencana Alam sampai 19 Kali, Berikut Detailnya

Akibat fenomena ini, terjadi palung laut dalam, letusan gunung berapi, dan gempa bumi di sepanjang zona tersebut.

Namun demikian, masih banyak masyarakat Indonesia yang menghubungkan gempa bumi dengan tanda-tanda yang dapat ditafsirkan menurut kepercayaan primbon Jawa.

Dikutip dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna oleh R. Gunasasmita, gempa di bulan Ramadhan yang terjadi di siang dan malam hari punya arti berbeda.

Jika terjadi di gempa terjadi di siang hari di bulan Ramadhan atau bulan puasa, menurut primbon, artinya akan banyak orang yang merasa prihatin dan sedih akan suatu hal.

Untuk itu, kita sebaiknya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa agar dapat menghadapi keprihatinan dan kesedihan tersebut.

Kita sebaiknya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa agar dapat menghadapi keprihatinan dan kesedihan tersebut.

Hal tersebut kemungkinan dengan alasan untuk mencari kehidupan yang lebih baik dibanding tempat yang ditinggali saat ini.

Demikian tadi arti gempa yang terjadi di bulan Ramadhan, baik di siang hari mau pun malam hari.

Terlepas dari arti gempa di bulan Ramadhan menurut primbon Jawa, kita seyogyanya senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bencana dan marabahaya.