Pilot Susi Air Kapten Philip Terancam Dieksekusi Mati KKB Papua: Kami Akan Tembak!

Pilot Susi Air Kapten Philip disandera KKB Papua
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Wapres Gibran Perintahkan Kadisdik Kawal Program Makan Bergizi Gratis, Berani Macam-Macam Kena Sikat

Seperti sebelumnya, mereka kembali melontarkan ancaman untuk mengeksekusi mati pria berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Hal itu terungkap dalam tayangan video yang beredar di Twitter. Salah satunya diunggah oleh akun @war_noir.

Wapres Gibran Buka Hotline Pengaduan, Catat Nomornya!

Dalam video yang beredar itu, tampak Pilot susi Air, Kapten Philip duduk dikerumuni pasukan KKB bersenjata lengkap. Ia terlihat lemas.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata, Pilot Susi Air tersebut melontarkan permintaan KKB.

Heboh Unggahan PM Singapura Usai Bertemu Wapres Dibanjiri Komen Netizen Indo, Hati hati Sir?

"Mereka kasih saya dua bulan lagi untuk hidup, dan meminta warga negara yang lain bicara dengan Indonesia untuk Papua merdeka. Kalau dua bulan tidak bicara dengan Papua mereka akan menembak saya," katanya.

"Dengar Indonesia, harus mengakui saja (Papua merdeka). Kami kasih waktu dua bulan untuk pilot untuk hidup. Kalau dua bulan itu lewat berarti kami akan tembak pilot," timpal seorang pria yang diduga pentolan KKB.

Sebagai informasi, Kapten Philip telah disandera oleh KKB sejak 7 Februari 2023, lalu.

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memastikan, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk membebaskan sandera tersebut, dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.

“Operasi (penyelamatan) yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi (jatuh) korban," katanya pada Jumat, 26 Mei 2023.

"Jadi tidak sistem bumi hangus, mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, (sandera) selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” sambungnya.

Lebih lanjut Wapres menuturkan, pemerintah terus berhati-hati, dan telah melakukan langkah-langkah negosiasi dan komunikasi, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.

Hal ini tentu memerlukan waktu yang cukup lama.

“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” jelasnya.