Jangan Kaget, Segini Omset Hercules per Malam Saat Berkuasa di Tanah Abang

Hercules dan Gus Miftah
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Rosario de Marshall atau yang dikenal dengan sebutan Hercules, adalah salah satu preman yang namanya cukup melegenda di Indonesia. Kala itu, ia sempat berkuasa di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada era 90-an.

Detik-detik Wanita Cantik dari Depok Masuk Islam Usai Bedah Isi Bibel

Namun kini, hal tersebut tinggal kenangan. Hercules telah lama meninggalkan daerah yang sudah membesarkan namanya tersebut.

Terlebih sejak menjadi seorang mualaf, sosok yang disapa Maung Hercules itu kini menjelma menjadi sosok religius, dan cukup dekat dengan sejumlah ulama. 

Sejumlah Tokoh Pembenci Islam Paling Berpengaruh di Belanda Akhirnya Bersyahadat, Kok Bisa?

Salah satunya adalah Gus Miftah. Lantas seperti apa sepak terjang Hercules ketika berada di lembah hitam tersebut?

Dikutip dari tayangan Gus Miftah Official, pria yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) itu mengakui, bahwa dirinya punya banyak anak buah.

Jangan Kaget, Ayah Hary Tanoesoedibjo Ternyata Mualaf, Dekat dengan Tokoh NU Ini

Itu sudah melekat ketika dirinya berkuasa di dunia hitam Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejak tahun 90-an.  

"Saat saya jadi gelandangan (preman) itu daerah lembah hitam Jakarta itu kita kuasai semua ya, dan lumayan lah hampir ratusan lah tapi ini orang pemberani semua, siap mati semua," katanya.

"Kalau sekarang ini, (anak buah) kalau di total ya sejuta adalah, Jakarta, Banten, Jawa Barat. Itu pakai KTA (kartu tanda anggota)," sambungnya. 

Gus Miftah yang mendengar hal itu pun terperangah. 

"Itu mereka semua siap mati betul?" tanya Gus Miftah. 

"Ya kalau keadaan terpaksa kan ya apa boleh buat, siap mati," sahut Hercules. 

Gus Miftah yang makin penasaran dengan kehidupan masa lalu Hercules kemudian bertanya tentang pendapatannya saat itu.

Tak tanggung-tanggung, sebagai penguasa lembah hitam di kawasan Tanah Abang, rupanya Hercules bisa meraup omset Rp1 juta-an per malam. 

Itu artinya per bulan ia bisa mengantongi sekira Rp30 juta. Nilai tersebut terbilang fantastis pada tahun 1990-an. 

"Karena memang daerah lembah hitam ini tinggal tergantung kitanya aja, kalau berani mati ya pasti dapat. Lembah hitam ini macam-macam, ada judi, ada tempat minuman-minuman banyak, termasuk prostitusi. Tapi di dalam itu orang mati hampir tiap malam," katanya. 

Hercules mengakui, bahwa pendapatannya itu ia peroleh dari lokasi perjudian yang ia jaga.

"Uang itu dari perjudian, karena di dalam tempat lembah hitam ini perjudian itu kayak Kasino. Macam-macam perjudian di dalam itu, gimana kitanya, yang penting berani mati, berani bertarung, berani bersaing. Nah kita dikenal."

Namun kini, Hercules telah berhijrah, meninggalkan dunia gelap tersebut. Ia memilih menjadi seorang pengusaha, dan memiliki omset yang juga cukup fantastis loh.

Salah satunya adalah, Hercules memiliki pasar pribadi dengan luas lebih dari lima hektar. Maka tak heran, jika keempat anaknya itu bisa mengenyam pendidikan tinggai di luar negeri.