BRIN Sebut Badai Tornado Rancaekek 99,99 Persen Mirip yang di Amerika, Begini Dampaknya
- Istimewa
Siap – Peniliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menyebut badai tornado Rancaekek sama persis dengan yang biasa terjadi di Amerika Serikat.
"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan bumi utara, Amerika Serikat memiliki kemiripan 99,99 persen, alias mirip bingits," kata Erma melalui unggahan akun Twitter pribadinya pada Kamis, 22 Februari 2024.
Ia menjelaskan, bahwa efek tornado berbeda dengan puting beliung.
"Tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam," tuturnya.
Sedangkan kecepatan maksimal bisa sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter.
"Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?" tutur Erma.
Terkait hal itu, Erma mengatakan, BRIN akan melakukan investigasi fenomena tornado Rancaekek.
"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini," katanya.
Lebih lanjut Erma mengatakan, saat ini BRIN membutuhkan foto-foto dan video dari semua pihak untuk membantu penelitian tersebut.
"Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini," ujarnya.
Kenapa dibilang tornado karena pusaran angin dari langit atau awan cumulonimbus sampe ke daratan. Sedangkan puting beliung pusaran angin ada di darat saja.
Sebagaimana diketahui, kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung dan Sumedang diterjang badai tornado pada Rabu sore.
Peristiwa itu menyebabkan banyak bangunan rusak parah. Awalnya, sejumlah pihak menduga itu adalah angin puting beliung.
Namun ternyata, BRIN mengungkap fakta yang cukup mengejutkan, bahwa itu adalah tornado.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti berapa total bangunan yang rusak akibat peristiwa itu.
Kejadian itu dilaporkan menerjang Rancaekek Bandung hingga Sumedang.