Begini Respon Kementan soal Kelangkaan Beras di Pasaran

Ikhtiar Kementan ditengah naiknya harga beras
Sumber :
  • Istimewa

“Sedangkan masalah utama dalam penurunan produksi adalah pupuk, keterbatasan alsintan serta kesulitan benih. 2019-2022 swasembada kita raih 2 kali dan menurun karena El Nino, tapi saat ini kita bersinergi untuk meraih kembali swasembada,” sambungnya.

Bikin Melongo, Ini Kelebihan Reno13 Series 5G, Bisa Motret di Dalam Air Sampai Kedalaman 2 Meter

Tentunya, kata Andi Amran, hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas. 

"Dan juga kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan," jelasnya.

Ssstt, Ini Bocoran Harga Samsung Galaxy S25 Hingga S25 Ultra, Speknya Makin Bikin Geleng geleng

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa saat ini 10 negara sudah mengalami krisis pangan akibat dampak covid, climate change dan El Nino.

Bahkan Myanmar dan Vietnam yang merupakan negara produsen, menahan beras mereka untuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.

Wadidaw, Dilengkapi ArmorShell Protection, Harga realme Note 60x Cuma 1 Jutaan

“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian diantaranya tersedianya sarana prasarana pertanian seperti pupuk, benih, pestisida, irigasi, asuransi selain itu petani mengerti memahami informasi teknologi pertanian." 

Salah satunya, kata dia, dengan menggunakan varietas tinggi dan yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian.

Halaman Selanjutnya
img_title