Walkot Depok Gelontorkan Rp 811 Miliar untuk Pendidikan, Nih Rinciannya

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Sumber :
  • Instagram @idris

Siap – Berbagai upaya guna meningkatkan kualitas pendidikan kian gencar dilakukan Pemerintah Kota Depok. Di antaranya dengan menambah anggaran fasilitas sekolah.

Jleb, Begini Jawaban Supian Suri soal Survei Gacor Petahana Depok

Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok.

Demikian diungkapkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris belum lama ini. Ia menyebut, sedikitnya ada 10 program prioritas pembangunan, salah satunya terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Bocah SD di Depok Tewas Tertabrak Gegara Ngejar Layangan di Tol Cijago, Begini Kronologinya

“Kami berkomitmen meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai fasilitas pelayanan atau pembangunan di bidang pendidikan,” katanya dikutip pada Minggu, 1 Oktober 2023.

Ia menjelaskan, peningkatan kualitas pendidikan dilakukan mulai dari pembangunan gedung sekolah baru, renovasi, hingga penambahan ruang kelas baru.

Muslimat NU Ungkap Alasan Dukung Penuh Supian Suri, Begini Kata Siti Luluk Muflihah

Terkait hal itu, Pemerintah Kota Depok menyediakan anggaran pemeliharaan sekolah yang membutuhkan renovasi.

“Tahun ini kami cukup banyak melakukan pembangunan awal, mulai dari tingkat SD dan SMP negeri,” jelasnya.

Menurut dia, terdapat empat SMP negeri maupun SD yang dilakukan pembangunan di Kota Depok.

Adapun renovasi SMP negeri sebanyak dua gedung, dan SD satu gedung sekolah.

Selain itu Pemerintah Kota Depok berencana membangun SMP negeri di wilayah Cinere, Sukmajaya, dan Cilodong.

“Anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 25,01 persen dari total APBD 2023 sebesar Rp 3,8 triliun,” kata Idris.

Adapun rincian anggaran yang digunakan untuk bidang pendidikan sebesar Rp 811 miliar. Itu terdiri dari belanja bidang kebudayaan Rp 2,7 miliar.

Kemudian, belanja urusan perpustakaan Rp 14 miliar. Begitupun dengan belanja urusan bidang kepemudaan dan olahraga sebesar Rp 110 miliar dan pembangunan gedung pendidikan Rp 110 miliar.

“Kami pun melaksanakan kebijakan tentang pembangunan dan peningkatan kualitas pengajar, melalui pemberian insentif kepada guru honorer negeri dan swasta pada SD dan SMP, termasuk, pelatihan-pelatihan,” terang Idris.

Lebih lanjut Idris mengungkapkan, peningkatan kualitas tenaga pendidik yang diberikan seperti kegiatan pendidikan anak usia dini, kegiatan pendidikan SD dengan memberikan penghargaan.

Tidak hanya itu, memberikan pelatihan guru sekolah ramah anak, bimtek calon guru penggerak, workshop, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka belajar.

“Kegiatan pendidikan SMP terdapat pelatihan pengembangan karakter, pelatihan management berbasis sekolah, pemilihan guru dan kepala sekolah inspiratif, pelatihan konvensi hak anak, pelatihan sekolah ramah anak, dan evaluasi sekolah sehat,” katanya.