Bukan Sekadar Kritik! Guru Besar Gugah Kewaspadaan dengan Peringatan Awal Terkait Jokowi
- Istimewa
Siap –Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya merespons kritik sivitas akademika, termasuk guru besar, terkait potensi kecurangan Pemilu 2024 dengan sikap positif.
Dia menyatakan, "Semua pihak harus mengawal agar Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil."
Bagi Mu’ti, peringatan dari guru besar merupakan early warning untuk melaksanakan Pemilu secara luber jurdil.
"Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujarnya di kawasan Senayan pada Jumat, 9 Februari 2024.
Mu’ti mengajak media massa untuk turut mengawal agar potensi kecurangan dapat diatasi dari awal.
"Sehingga, berbagai hal yang dikhawatirkan dapat dihindari,” katanya.
Imbauan moral dari perguruan tinggi menurut Mu’ti menunjukkan kepedulian sivitas akademika terhadap masa depan bangsa.
Dia menegaskan bahwa kritikan dari kampus-kampus seharusnya tidak dicurigai sebagai agenda kelompok tertentu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, menyatakan bahwa suara sivitas akademika perlu diapresiasi dan ditimbang-timbang oleh pemerintah.
Gus Ipul menekankan pentingnya pengawalan bersama untuk mencegah kecurangan dalam Pemilu 2024.
“Suara-suara yang ingin supaya ini Jurdil harus diapresiasi, harus ditimbang-timbang dengan bijak sambil kita kawal bersama-sama," kata Gus Ipul, menyoroti pentingnya pengawasan dari lembaga seperti Bawaslu.