Viral di Medsos Mamah Semok dan Banner Caleg Lydia Octavia, Netizen Geram

Caleg psi
Sumber :
  • Tvonenews

Siap –Calon legislatif Lydia Octavia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah berada dalam sorotan tajam netizen setelah merilis banner kampanye yang kontroversial. 

Terseret Kasus Asusila Berikut 5 Kontroversial Hasyim Asy'ari Ketika Menjabat Menjadi Ketua KPU

Dalam upaya mencuri perhatian, Lydia Octavia menggunakan tagline 'Mama Semok Siap Melayani Depok', sebuah langkah yang mengundang gelombang kritik dari masyarakat.

Meskipun tampak bangga dengan respons viral di media sosial, postingan Lydia Octavia di akun Instagram @lydiaoctavia mendapat hujatan pedas dari netizen yang merasa terganggu dengan pilihan kata-katanya.

Anti Ribet, Begini Cara Mudah Dapat Uang dari Postingan Like TikTok, Hitungannya Dollar Bro!

Sejumlah komentar netizen mencerminkan kekecewaan dan kebingungan. 

Kritik juga ditujukan kepada keputusan Lydia Octavia untuk menggunakan bahasa kontroversial dalam kampanyenya, dengan pertanyaan apakah itu merupakan dedikasi yang pantas dari seorang calon anggota dewan.

Santer Kabar Ayu Ting ting Putus dengan Tunangannya, Netizen: Pantesan Pas Kurban....

Netizen juga mempertanyakan seriusnya PSI sebagai partai politik dengan anggota yang menggunakan bahasa yang kontroversial dalam kampanye.

 "Ani ani kalau nyaleg ya begini @psi_id serius punya anggota begini? wkwk ancur citra partai nya," tulis netizen lainnya.

"Mamah semok tapi g*k," tulis salah satu netizen dengan nada keheranan.

"Malah seneng wkwk mbak anda itu anggota dewan emang pantas pake bahasa semok dalam kampanye anda? Miris," tulis lainnya. 

"Mon maap dedikasi nya apa ya tolong, lu nyaleg buat melayani pejabat apa gimana mba?" tulis netizen.

Sebelumnya, Lydia Octavia terlihat sangat bahagia dengan banner kontroversialnya yang dipasang di pintu tol Cisalak - Sukmajaya.

Namun, netizen tetap kritis, mempertanyakan esensi dari tagline tersebut.

Lydia Octavia memberikan klarifikasi.

"Dont judge by its tagline hehe.. Tujuan saya menjadi kader untuk dikomisi A, ketertarikan di bidang kepegawaian, sesuai dengan background serta pengalaman selama ini dan sudah berjalan salah satu program yaitu #psiberkarir yang menyalurkan info lowker ataupun sarana we share we care."

Kontroversi ini terus menjadi sorotan publik, menciptakan diskusi sengit di media sosial dan menghadirkan pertanyaan kritis tentang penggunaan bahasa dalam kampanye politik.