Geger, Mantan KSAD Bongkar Sisi Lain dari Prabowo Subianto

Potret mantan KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman membuat geger publik dengan pernyataannya yang blak - blakan mengungkap sisi lain dari Prabowo Subianto.

Dipercaya Prabowo untuk Pimpin Depok, Supian-Chandra Janji Laksanakan Revolusi Putih

Dalam sebuah tayangan You Tube Kompas TV, Dudung mengaku bahwa dirinya mengetahui betul sosok Prabowo Subianto sejak ia berpangkat Letnan Dua atau Letda.

"Saya kenal beliau waktu saya Letnan Dua (Letda). Waktu itu beliau Danyon 328 tugas operasi di Timor Timur,” ujar Dudung seperti disitat tayangan Youtube Kompas TV Senin, 15 Januari 2024 dikutip VIVA. 

Menteri BUMN bakal Rombak Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Alasannya

Prabowo Subianto sendiri pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu pada 1985 setelah ia menamatkan pelatihan Special Forces Officer Course di Fort Benning, pangkalan Angkatan Darat Amerika.

Selama dipimpin oleh Prabowo, kata Dudung, Batalyon 328 menjadi batalyon terbaik dalam penugasan di Timor Timur.

Lembaga Kajian Nawacita Ungkap Cara RI Keluar dari Krisis Likuiditas Akibat Rusia vs Ukraina

“Saya tanya ke beberapa perwiranya di 328, rupanya memang kesejahteraannya luar biasa kesatuan itu. Kemudian banyak peralatan-peralatan yang diadakan oleh pak Prabowo sendiri secara pribadi dan termasuk militansinya beliau,” kata Dudung.

Atas keberhasilannya memimpin Yonif PR 328/Dirgahayu, Prabowo mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Mayor ke Letnan Kolonel (Letkol).

"Saya kagum sama beliau,” jelas Dudung.

Kemudian, lanjut Dudung, ketika dirinya berpangkat kapten, Prabowo mengajak sejumlah perwira muda kursus bahasa Inggris di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

“Pelatihan itu selama 6 bulan, kemudian (setelah lulus) diberangkatkan ke luar negeri untuk ambil S2, disekolahkan langsung ke Amerika maupun ke Inggris,” tuturnya.

Apa yang dilakukan Prabowo kala itu, menurut Dudung, merupakan bentuk kepeduliannya terhadap sumber daya manusia di tubuh TNI. Singkat cerita, Dudung kembali bertemu Prabowo saat dia menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil).

“Saat itu Pak Prabowo sudah jadi Menhan (Menteri Pertahanan),” ungkap Dudung.

Lebih lanjut Dudung mengatakan, selama menjabat Menhan, Prabowo sangat memperhatikan Akademi Militer. Dudung bersaksi bahwa sejumlah fasilitas telah dibangun menjadi jauh lebih baik.

"Seolah beliau ingin katakan bahwa kita jangan kalah sama West Point (Akmil Amerika Serikat) karna mereka begitu megah. Bangsa kita adalah bangsa yang besar kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia juga memiliki Akmil yang hebat,” kata Dudung.

"Bahkan bukan hanya Akademi Militer saya lihat, AAU, AAL juga dibangun sama beliau,” sambungnya.

Peran Prabowo sebagai Menhan kian terasa saat Dudung menjabat KSAD. Menurutnya, apapun kebutuhan terkait alat utama sistem senjata (alutsista) yang diinginkan, selalu dipenuhi Prabowo.

“Bicara soal alutsista, sebetulnya alutsista itu kita sendiri yang mengusulkan, jadi Kepala Staf Angkatan dan bukan keinginan pak Prabowo, jadi berdasarkan keinginan kita, beliau tuh hanya melanjutkan dan memesankan, selama ini kita terpenuhi, termasuk rumah prajurit,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Dudung, seluruh fasilitas rumah sakit di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam) juga sangat diperhatikan Prabowo.

Selain itu, lanjut Dudung, seluruh fasilitas rumah sakit di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam) juga sangat diperhatikan Prabowo.

"Babinsa, motor-motornya yang selama ini kekurangan, beliau penuhi. Dari dulu saya melihat beliau sangat mencintai prajurit, beliau paling senang kalau sudah dengan prajurit,” tukasnya.