Ganjar-Anies Kompak Slepet Alutsista Bekas, Bagaimana Dampaknya pada Keselamatan Prajurit TNI!

Ganjar dan anies
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa ia tidak rela jika prajurit TNI gugur atau meninggal sia-sia dalam pertempuran. 

Posisi Terjepit, PDIP Harus Jeli Menentukan Sosok di Pilgub Jakarta, GPMN: Kalau Salah Pilih Bisa..

Pernyataan ini merupakan tanggapan terhadap Anies Baswedan, capres nomor urut 1, yang mengkritik pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dan kesejahteraan prajurit TNI.

Ganjar menilai bahwa pembangunan pertahanan dan keamanan negara harus direncanakan secara baik dan konsisten. 

Respon PAN Soal PKS Deklarasi Anies-Sohibul, Ini Anak Muda Boleh Lah Mas Kaesang

Menurutnya, proses kebijakan pengadaan alutsista TNI harus bersifat bottom-up, melibatkan seluruh matra dari bawah ke atas.

Dalam debat ketiga Pilpres 2024, Ganjar menyatakan keraguan terhadap perencanaan Menhan yang bersifat top-down. 

Muncul Sinyal Dukungan Partai NasDem untuk Kaesang di Pilkada Jakarta, Asal Mau Jadi Cawagub Anies

Ia merinci dialognya dengan pilot Angkatan Udara dan Angkatan Laut, mengungkapkan bahwa perencanaan semacam itu membuat seluruh matra hanya menerima keputusan tanpa partisipasi aktif.

"Saya tidak mau jika mereka mati bertempur sia-sia. Saya tidak rela. Itulah yang saya bela. Perencanaan bottom-up adalah yang mereka inginkan," ujar Ganjar, menekankan pentingnya mendengarkan para prajurit TNI dan merespon kebutuhan mereka.

Anies Baswedan sebelumnya menyoroti risiko keselamatan TNI akibat penggunaan alutsista bekas.

Ganjar memberikan nilai lima terhadap kinerja Kementerian Pertahanan, tetapi Anies menilai hal tersebut terlalu tinggi, menyatakan bahwa kesejahteraan prajurit belum optimal.

Capres nomor urut 2 dan Menhan, Prabowo Subianto, turut menyuarakan pandangannya. Prabowo menyebutkan bahwa hampir 50 persen alutsista di dunia pertahanan adalah bekas, namun usianya masih muda dan bagus.

Ia menanggapi pernyataan Anies terkait penggunaan utang luar negeri untuk membeli alutsista bekas.

Prabowo menilai pernyataan Anies sebagai tidak pantas dan bersedia mengundang Anies untuk berdiskusi.

 "Pak Anies rupanya tidak mengerti masalah pertahanan, saya bersedia mengundang, Pak Anies di tempat yang Pak Anies suka, saya akan bawa data, saya akan bawa data yang sebenar-benarnya," ujar Prabowo.