SBY Bongkar Isu Mengerikan di Balik Pilpres 2024: Setiap Saat Bisa Meledak
- Istimewa
Demikian juga jika Presiden Amerika Serikat pasca Pilpres 2024 juga sosok yang bergaris keras dan sangat anti unifikasi Tiongkok – Taiwan yang makin diagendakan oleh pemimpin Tiongkok saat ini, maka kawasan Asia Timur betul-betul menjadi sebuah flashpoint yang setiap saat bisa meledak menjadi guncangan geopolitik dan keamanan di Asia.
"Sebaliknya jika baik Presiden Amerika Serikat dan Presiden Taiwan yang baru nanti lebih bergaris moderat dan bersedia untuk memasuki wilayah take and give, kekhawatiran dunia terhadap terbukanya konflik militer terbuka di kawasan Asia Timur bisa berkurang," jelas SBY.
Ada lagi pemilihan presiden yang jika dikaitkan dengan geopolitik dan keamanan kawasan Asia juga memiliki arti yang penting, yaitu pemilihan presiden Indonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024 mendatang.
Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara di samping menjadi anggota G20. Karenanya, Indonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player.
Jika presiden Indonesia mendatang sungguh memahami pentingnya menjaga stabilitas kawasan Asia (baik Asia Timur maupun Asia Tenggara), maka yang bersangkutan akan bisa memainkan politik luar negeri dan diplomasi yang cerdas.
"Bisa dengan membangun kebersamaan negara-negara ASEAN, agar konflik apapun yang terjadi di Asia Timur dan tentunya Asia Tenggara dapat dicarikan solusi yang lebih damai sehingga tidak terjadi malapetaka di kawasan Asia bahkan di dunia, yang bakal memporak-porandakan perdamaian dan keamanan internasional," kata SBY.