Ekonomi Biru, Jurus Jitu Prabowo-Gibran Dorong Kedaulatan Maritim RI
- Istimewa
Siap – Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah menyiapkan sederet program untuk kemajuan bangsa.
Salah satu komitmen kuat Prabowo-Gibran adalah mengembalikan kedaulatan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Komitmen ini tercermin dalam program ekonomi biru yang mereka rancang jika terpilih pada Pilpres 2024 nanti.
Penasihat Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo-Gibran, Fandi Utomo menjelaskan, bahwa program ekonomi biru adalah inisiatif yang dirancang untuk kepentingan rakyat.
Program itu untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana yang diperlukan oleh nelayan dan pembudidaya perikanan tersedia untuk meningkatkan produktivitas.
Kemudian, memastikan kualitas produk perikanan yang dihasilkan, dan juga kembangkan kedaulatan maritim Indonesia.
"Program ekonomi biru ini untuk memperbaiki produktivitas dan menjamin kualitas produk yang dihasilkan," ujarnya dikutip pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Ekonomi biru adalah konsep pembangunan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya di lautan sebagai sumber daya utama.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi sumber daya maritim di Indonesia.
Fandi Utomo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor maritim.
Produksi perikanan tangkap lestari mencapai 12 juta ton per tahun, dan potensi produksi budidaya laut mencapai 50 juta ton per tahun.
Berdasarkan potensi tersebut, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk membangun kedaulatan maritim berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut dan perikanan budidaya pantai.
Selain itu, program perikanan laut dalam (deep sea fishing) juga akan ditingkatkan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu pendekatan utama dalam mencapai komitmen ini adalah peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia profesional yang bekerja di sektor maritim.
Hal ini akan memastikan bahwa Indonesia memiliki tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia maritim internasional.
Dengan komitmen kuat untuk memanfaatkan potensi maritim Indonesia melalui ekonomi biru, Prabowo-Gibran berharap dapat mengembalikan kedaulatan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia. Program ini diharapkan akan membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor maritim.
Bukti Prabowo Jaga Kedaulatan Maritim
Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan 10 unit kapal serta mesin kapal kepada nelayan di Pantai Aquarium Piamari Pangandaran, Jawa Barat.
Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat sektor perikanan.
Selain itu, kunjungan ini juga mencakup kegiatan bersih-bersih Pantai Pangandaran bersama Pandu Laut Nusantara dan partisipasi dari masyarakat, nelayan, dan pedagang setempat.
Ini merupakan kunjungan kedua Menhan Prabowo ke lokasi tersebut, dengan kunjungan sebelumnya pada bulan Juli yang melibatkan pemberian 12 mesin kapal kepada nelayan serta upaya pelepasan penyu dan pembersihan pantai.
Pemberian kapal tersebut bertujuan untuk memberdayakan dan memperkuat nelayan di daerah tersebut.
Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, pantai, dan laut mengingat kekayaan alam Indonesia yang signifikan berada di perairan.
“Terima kasih atas sambutannya yang meriah. Ini yang kedua kali," katanya.
"Dan setiap saya datang ada suatu semangat dan kepedulian yang begitu besar terhadap lingkungan, pantai, dan laut. Kekayaan alam Indonesia sangat besar di laut," sambungnya.
Menhan Prabowo mendesak agar lingkungan Pantai Pangandaran dijaga dengan baik.
Karena menurutnya pantai ini adalah aset alam yang indah dan potensial untuk menarik wisatawan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Ia juga memberikan penghargaan kepada mantan Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti dan Pandu Laut Nusantara atas perhatian mereka terhadap lingkungan.
Menhan Prabowo mengakui peran penting generasi muda yang peduli terhadap tanah air.
Selama kunjungan tersebut, Susi Pudjiastuti meminta izin untuk mengalokasikan dua unit kapal dari 10 kapal yang diberikan ke Wakatobi dan Natuna untuk mendukung nelayan di wilayah perbatasan pulau terluar Indonesia.
Kunjungan ini juga mencakup upaya bersama Menhan Prabowo dan Susi Pudjiastuti untuk mencoba salah satu dari kapal yang diberikan dengan pesan "Cintai, naga, dan rawat laut kita."