Bikin Merinding, Ini Sosok Pasukan Pembantai Tentara Zionis Israel di Gaza yang Sangat Ditakuti
- Istimewa
Siap –Puluhan tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza yang kembali pecah pasca gencatan senjata berakhir pada Jumat 1 Desember 2023 lalu.
Tak hanya itu, sejumlah kendaraan lapis baja milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga hancur akibat hantaman roket anti-tank Yasin sayap milter Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Kerugian besar yang ditelan militer Israel bukan cuma akibat serangan pasukan al-Qassam. Peran Brigade Saraya Al-Quds juga sangat vital dalam serangan terhadap tentara Israel.
Bukan cuma pasukan Hamas yang menjadi ujung tombak Palestina dalam perang melawan agresi militer Israel. Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) dengan Brigade Saraya Al-Quds , sangat ditakuti tentara zionis.
Lusinan Tank Tempur Utama (MBT) Merkava Mark IV dan kendaraan lapis baja Israel menjadi sasaran tembak pasukan di bawah komando Ziyad al-Nakhalah tersebut.
Dalam laporan Middle East Monitor, puluhan tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza, yang kembali pecah sejak masa gencatan senjata usai 1 Desember 2023.
Keberhasilan itu menjadi bukti eksistensi sayap militer Jihad Islam Palestina, dalam perlawanan terhadap anak buah Benjamin Netanyahu.
Juru Bicara Brigade Saraya Al-Quds, Abu Hamza, menegaskan jika informasi terkait aksi pasukannya di Gaza belum sepenuhnya terekspos.
Hamza memastikan, saat ini pihaknya berada dalam puncak pertempuran dan sangat siap menerima risiko apapun.
"Pemberitaan media tentang (kekuatan) pasukan Saraya Al-Quds hanyalah sebagian kecil dari apa yang menunggu musuh," ucap Hamza dikutip dari Fars News.
Sementara itu, Juru Bicara Jihad Islam Palestina, Musab Al-Berim menambahkan, Serangan kejut yang dilancarkan Brigade Saraya Al-Quds dipastikan sangat mengejutkan tentara Israel, setidaknya dalam enam hari terakhir.
"Operasi dan penyergapan pejuang kami terhadap musuh di semua lini konflik terus berlanjut dan berada pada puncaknya," katanya.
"Musuh terkejut di semua lini perang, dan memperkirakan bahwa ketahanan pejuang Palestina akan memaksa mereka mengakhiri agresinya," ujar Al-Berim.
"Mereka tidak punya tujuan selain membalas dendam pada warga sipil. Sesuatu yang menunjukkan tingginya penghinaan dan kepengecutan zionis," katanya.