Terkuak, Ternyata Ini Isi Pembicaraan Kaesang saat Sungkem dengan Megawati

Potret momen Kaesang Pangarep sungkem dengan Megawati
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Beredarnya video momen saat Kaesang Pangarep bersalaman atau sungkem kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat acara pengundian no urut capres di KPU belum lama ini menjadi perbincangan publik.

Jawaban Bambang Pacul Jika Ditawari Jabatan Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Bahkan, momen tersebut dijadikan isu liar oleh oknum oknum yang tak bertanggung jawab.

Menangapi hal tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa isi pembicaraan saat momen tersebut hanya sekedar pemberitahuan saja.

Megawati Diusulkan untuk Hadir di Sidang MK, Politisi PDIP: Apa Relevansinya?

Saat itu, kata Hasto, mas Kaesang menyampaikan bahwa kalau dirinya telah menjadi Ketua Umum PSI kepada bu Mega.

"Jadi mas Kaesang hanya bicara soal dirinya sudah menjadi Ketum PSI, itu saja, lalu bersalaman," kata Hasto kepada awak media belum lama ini.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Pamer Salam Metal Bertinta Usai Coblos Pemilu 2024

Sementara itu di tempat terpisah, Kaesang Pangarep menyatakan bahwa momen tersebut berjalan sangat baik, dan Megawati menerima sungkemnya dengan penuh keramahan.

Kaesang juga mengatakan tindakan tersebut dilakukannya tanpa suruhan dari pihak manapun dan Ia pun membantah anggapan bahwa Megawati menolak sungkemnya.

"Semuanya baik, itu (Megawati menolak sungkem) berita hoaks semuanya. Bu Mega menerima saya dengan sangat baik," jelas Kaesang kepada wartawan.

Seperti diketahui, momen sungkem tersebut terjadi setelah pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan penghormatan kepada Megawati.

Terlihat Gibran mengajak Kaesang untuk berdiri, dan dipimpin oleh Gibran, Kaesang menyampaikan sungkemnya dengan penuh rasa hormat.

Keakraban antara Kaesang dan Megawati terlihat dalam percakapan singkat mereka saat momen sungkem berlangsung. Menjelang pemilihan presiden, menjadikan momen tersebut sebagai titik sorot unik jelang pemilihan besar-besaran bagi bangsa Indonesia.