Ngaku-ngaku Istri Jenderal Polri, Wanita Ini Tilep Duit Rp 300 Juta, Kok Bisa?

Ilustrasi dugaan penipuan wanita ngaku istri jenderal Polri
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Seorang wanita yang mengaku sebagai istri petinggi Polri diduga melakukan aksi tipu-tipu hingga ratusan juta rupiah. Korbannya dua orang, masing-masing berinisial A dan J. 

Bukan Dibebasin TNI-Polri, Ini Detik-detik Video Pilot Susi Air Kapten Philip Lepas dari KKB Papua

Menurut pengakuan kedua korban itu, pelaku yang diketahui berinisial VWC ini telah membawa kabur uang sebesar Rp 300 juta. 

Kejadian itu bermula pada Januari 2023. Saat itu, A dan J sedang menghadapi masalah hukum. 

Detik-detik Seorang Istri Saksikan Suami Tewas Diterkam Buaya Muara di Kalbar

Lalu, VWC mengaku bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut, asalkan ada dana senilai Rp 300 juta. 

Karena situasi dan kondisi, akhirnya A dan J mencari pinjaman kesana kemari agar bisa menyerahkan dana tersebut kepada VWC.

Didoakan Pimpin Depok, Istri Jenderal Hoegeng Titip Pesan Penting untuk Supian-Chandra, Apa itu?

Mereka menyerahkan dana tersebut melalui transfer ke rekening VWC.

Keduanya terpedaya lantaran pelaku mengklaim punya jaringan yang sangat bagus, karena dia merupakan istri dari salah satu petinggi Polri, inisial K. 

Pada korban, VWC mengklaim, bahwa suaminya itu menjabat di era Presiden Soeharto. Namun, menurut penelusuran ternyata sosok yang dimaksud sudah meninggal sejak tahun 2011.

"Yang bersangkutan ini sempat berjanji akan membantu menyelesaikan permasalahan dalam waktu yang sangat singkat. Tapi kenyataannya VWC ingkar janji," kata salah satu korbannya.

Bahkan, ketika ditagih janjinya itu, VWC justru marah, sempat mengancam melalui chat hingga memblokir WhatsApp pengacara korban.

Tak hanya itu, VWC juga beberapa kali menawarkan dan memaksa pihak korban untuk menjalankan bisnis dan meminta modal senilai miliran rupiah, dengan iming-iming keuntungan sebesar 100 persen. 

Namun korban tidak berkenan dikarenakan korban belum lama mengenal, bahkan belum pernah bertemu. Terlebih lagi mereka bukanlah orang yang berkecukupan.

Setelah semua sandiwara terbongkar VWC mencoba menghubungi pengacara korban dan berjanji akan mengembalikan semua kerugian korban. 

Kemudian, usai dikirimkan somasi pertama, VWC membuat surat pernyataan utang, lalu memberikan jaminan berupa sertifikat. 

Tapi anehnya, sertifikat tersebut pun bukan atas nama VWC yang mengklaim sebagai istri pejabat Polri. 

"VWC dengan sengaja tidak memberikan alamat dan akses untuk pengurusan balik nama sertifikar sehingga korban membatalkan surat perjanjian tersebut," kata kuasa hukum korban, Mila.

Merasa ada yang janggal, pengacara korban kembali melayangkan somasi terakhir kepada VWC. Dia pun selalu memohon agar tidak diproses secara hukum 

Kasus itu pun akhirnya dilaporkan ke polisi.

"Karena ini manyangkut marwah kepolisian yang sudah di catut namanya untuk melakukan tindakan yang di duga melawan hukum," ujar Mila.

"Harapan kami semoga pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini supaya tidak ada kerugian lagi setelah kejadian ini," sambungnya.