Didukung PT KAI, Proyek Metro Starter Depok Mulai Digeber Lagi: Ini Bocoran Desain Barunya!
- Istimewa
Siap – Proyek pembangunan Metro Starter dengan konsep transit oriented development (TOD), di kawasan Terminal Depok, akhirnya bakal berlanjut di awal tahun 2024.
Sebagaimana diketahui, proyek itu sempat mandek beberapa tahun.
Menurut Juru Bicara PT Andyka Investa selaku pengembang Metro Starter Depok, Muttaqin, ada beberapa hal yang membuat pembangunan tersebut berjalan alot.
Utamanya, kata dia, karena terdampak pandemi Covid-19. Kondisi ini dirasakan hampir setiap lapisan sektor usaha.
"Jadi banyak perubahan ya, terutama di dunia usaha. Pandemi ini kan musibah. Nah proyek ini kan butuh pengerjaan fisik yang melibatkan banyak orang, tentu itu tidak bisa dilakukan saat pandemi," katanya dikutip siap.viva.co.id pada Rabu, 15 November 2023.
Kekinian, seiring pandemi yang telah berlalu, semua sektor usaha pun mulai bangkit. Perupataran ekonomi telah berangsur-angsur normal.
"Tapi ternyata harus ada perubahan-perubahan rencana dalam pembangunan ini. Karena itu kita harus digeser dulu waktunya, ada pergeseran," ujarnya.
Selain itu, kata Muttaqin, juga ada rencana-rencana lain pada proyek Metro Starter Depok ini.
Salah satunya adalah wacana pembangunan lintas rel terpadu (LRT) yang nantinya akan terkoneksi dengan terminal dan stasiun kereta.
"Misalnya ada perubahan arus lalu lintas rencana dari BPTJ terhadap LRT. Kemudian ada rencana juga Transjakarta yang baru masu masuk. Nah ini juga perlu ditata ulang lagi," tuturnya.
"Sehingga akhirnya kita diminta melanjutkan untuk mendesain baru agar rencana-rencana dari pusat terakomodir, dari kota juga terakomodir," sambung dia.
Karena itulah, lanjut Muttaqin, konsep Metro Starter pun akan berubah. Tak ada lagi pembangunan apartemen, seperti rencana awal.
"Kemudian kita ulang lagi (konsepnya). Jadi dari gedungnya aja ada desain baru. LRT itu nanti shelternya antara Metro Stater dan Ramayana," katanya.
Lalu, PT Andyka Investa juga harus menyiapkan juga penyebrangan orang dari ke Metro Starter menunju shelter LRT.
"Sehingga orang dari LRT ke terminal nggak lewat bawah. Nah ini harus melibatkan semua pihak, harus ngomong ke BPTJ dan PT KAI. Nah ini udah sepakat kerjasama dengan PT Andyka agar saling terkoneksi," katanya.
"Jadi PT KAI sepakat bersama PT Andyka Investa mendukung rencana pembangunan terminal Metro Starter yang terintegrasi antara terminal Margonda dan Stasiun Depok Baru berdasarkan konsep pembangunan yang berorientasi pada TOD," timpalnya lagi.
Sekarang ini, ujar Muttaqin, pihaknya tengah menyiapin desain ulang dan perubahan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Depok.
"Jadi karena apartemen nggak ada tentu ada perubahan segala macam."
Menurut Muttaqin, ada sisi positif dari batalnya pembangunan apartemen di area Metro Stater. Sebab berdasarkan data yang ada, rupanya pasar apartemen sudah sepi peminat.
Terkait hal itu, PT Andyka Investa menegaskan, bakal mengembalikan uang muka atau down payment (DP) sejumlah konsumen.
"Kalau nggak salah ada sekitar 200 unit kamar apartamen yang sudah dipesan. Nah 100 unit itu sudah di DP. Itu akan kami kembalikan uangnya secara bertahap," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Muttaqin, karena rencana pembangunan apartemen batal, maka nilai investasi yang dikeluarkan pun jadi jauh lebih ringan. Angkanya di kisaran Rp 500 miliar.
Sebagai informasi, adapun proyek ini berdiri di lahan Pemerintah Kota Depok. Terkait hal itu, PT Andyka Investa status dari kerjasama tersebut adalah sewa, dengan masa aktif selama 30 tahun.