Suhu Politik Kian Bergejolak, Elektabilitas Prabowo-Gibran Malah Makin Melejit
- Istimewa
Siap –Meski isu politik belakangan ini semakin memanas, namun elektabilitas pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming malah semakin melejit.
Bahkan, pasangan calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu tersebut berhasil mengalahkan dua pesaingnya yaitu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD.
Hal tersebut terlihat dari hasil rilis survey terbaru dari Populi Center.
Manajer Public Opinion Populi Center, Hartanto Rosojati menyebutkan bahwa dari hasil survei yang ada sebanyak 43,1 persen publik memilih Prabowo-Gibran.
"Sebesar 43,1 persen publik memilih pasangan Prabowo-Gibran," katanya di kantor Populi Center, Jakarta Selatan seperti dikutip Kamis 9 November 2023.
Sementara itu, untuk pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kata Hartanto, berada di urutan kedua dengan elektabilitas 23,0 persen dan Pasangan AMIN sebesar 22,3 persen.
"Masyarakat yang belum memutuskan itu sekitar 10 persen dan menolak menjawab itu sekitar 1,6 persen," terangnya.
Lebih lanjut Hartanto mengatakan, ada beberapa poin yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat, di antaranya dukungan usia milenial, elektabilitas Prabowo dan Gibran meningkat, naiknya dukungan pemilih dari Jawa, mendapat dukungan pemilih Protestan, dukungan dari pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dan dukungan dari pemilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sebaliknya, poin-poin yang membuat elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun adalah karena ada penurunan elektabilitas Ganjar; turunnya dukungan pemilih dari suku Jawa, Madura, dan Makassar; turunnya dukungan pemilih Protestan; dukungan dari kalangan NU dan Muhammadiyah.
"Bahkan, dukungan dari kalangan pemilih Jokowi, dukungan pemilih PKB dan dukungan basis suara di Jawa bagian Tengah/Timur ikut menurun," pungkasnya.
Untuk diketahui, survei nasional diselenggarakan Populi Center mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di 4 (empat) Daerah Otonomi Baru di wilayah Papua.
Tujuan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai dinamika politik terkait tiga pasangan calon yang telah mendaftar ke KPU sebagai peserta Pemilian Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.
Survei ini juga diklaim menggunakan pendanaan internal.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of Error (Mo) diperkirakan + 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.