Redupkan Stigma, Ikhtiar Ratna Indah Bangkitkan Senyum Penderita Kusta

Ratna Indah Kuniawati perawat untuk penderita kusta
Sumber :
  • riafasha

Siap – Perjuangan tak kan pernah menghianati hasil. Setidaknya itulah yang dibuktikan Ratna Indah Kurniawati, seorang tenaga medis yang berhasil mengangkat derajat penderita kusta di Pasuruan, Jawa Timur.

Detik detik Aksi Mengerikan Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Tangan Korban Terborgol

Lantas seperti apa kisah Ratna Indah Kurniawati? Berikut ulasannya.

Perjalanan sosial itu bermula ketika dirinya dipercaya menjadi seorang perawat pada 2004 silam.

Breaking News! Gempa Mengguncang Pacitan, Gimana Kondisi Kampung Halaman SBY?

Ratna Indah Kurniawati mendapat amanah sebagai perawat sekaligus pengelola program kusta di Puskesmas Grati, Pasuruan.

Banyak hal positif yang telah dilakukan Ratna, di antaranya tentu saja menumbuhkan rasa pecaya diri para penderita kusta.

Walkot Depok Pede Larangan Iklan Rokok Tak Pengaruhi PAD, Nih Buktinya

Amat salah satunya. Awalnya ia hanya bisa pasrah ketika suatu hari, pada tahun 1997, dirinya mendapati salah satu jari tangannya tanggal.

Jari itu memang telah mati rasa dan kehilangan fungsi akibat penyakit kusta.

Jadi, saat jarinya copot, ia tak merasa sakit. Seiring waktu, satu per satu jarinya yang lain ikut tanggal.

Tanpa jari tangan, warga Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Pasuruan, ini terpaksa bergantung pada orang tuanya karena cuma bisa bekerja serabutan.

Kadang ia mencari kayu bakar, hingga menjadi pemetik sayuran. Namun itu semua kini tinggal cerita di masa lalu.

Yup, sejak Agustus lalu, Amat kini bisa tersenyum. Ia sudah memiliki usaha sendiri beternak jangkrik.

Per bulan ia bahkan bisa panen sebanyak 26 kilogram jangkrik.  “Harga jualnya Rp 20 sampai 30 ribu per kilo,” kata Amat.

Keberhasilan Amat tak lepas dari dorongan Ratna, wanita berhati mulia yang merupakan perawat di Puskesmas Kecamatan Grati.

Bahkan, ia tak cuma mengembalikan kehidupan Amat, tapi juga dua mantan penderita kusta lainnya yang juga telah menjadi juragan jangkrik.

Ya, selain mereka ada dua mantan penderita kusta lainnya yang membuka usaha menjahit dan menyulam.

“Semuanya ada 20 mantan penderita yang sudah dapat bekerja,” kata Ratna Indah Kurniawati.

Wanita kelahiran 23 April 1980 ini aktif mendata ulang penderita kusta di wilayah kerjanya, yang mencakup sembilan desa.

Ia menghubungi mereka satu demi satu untuk mengetahui status terbaru penyakit mereka sekaligus mencari solusi atas himpitan ekonomi yang mereka alami.

Nah berkat kegigihannya itu, Ratna pun berhasil meraih penghargaan dari Astra bertajuk SATU Indonesia Awards pada 2011 silam.