Serangan Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza, Lima Staf Medis Tewas

Ilustrasi pasukan zionis Israel
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Militer zionis Israel kembali berbuat keji dan brutal. Pasukan pendudukan tersebut menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Palestina pada Kamis, 25 Desember 2024.

Misionaris Islamphobia yang Getol Menghina Islam Jadi Mualaf Gegara Surah Az-Zumar, Apa Isinya?

Serangan brutal pasukan zionis menewaskan lima staf medis dan kerusakan parah bangunan rumah sakit.

Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safia, mengungkapkan bahwa korban termasuk seorang dokter, teknisi laboratorium, dan dua pekerja pemeliharaan.

Zionis Israel Kembali Bombardir Rumah Sakit Gaza, Seorang Direktur dan Enam Warga Tewas

Menurut laporan Hind Khoudary dari Al Jazeera, serangan ini merupakan bagian dari serangkaian penyerangan yang intensif oleh pasukan Israel terhadap infrastruktur medis di Gaza.

"Rumah sakit ini, yang kini hampir tidak bisa berfungsi, telah diserang hampir setiap hari selama beberapa minggu," kata Khoudary seperti dikutip dari Gaza Tengah.

Begini Respons Biden Ketika Presiden Prabowo Sebut soal Gaza

Selain korban jiwa, kondisi di rumah sakit semakin memburuk dengan minimnya staf medis dan kekurangan pasokan medis yang kritis.

"Pasukan Israel telah menggunakan quadcopter untuk menyerang dan bahkan menembaki warga Palestina di dalam fasilitas," tambah Khoudary.

Situasi di Gaza semakin tragis dengan kematian seorang bayi yang meninggal karena kedinginan, menambah daftar panjang korban sipil dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Khoudary juga mencatat bahwa petugas penyelamat Palestina menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau dan menguburkan jenazah korban karena kondisi keamanan yang terus memburuk.

Serangan berkelanjutan ini telah menimbulkan kecaman internasional, namun situasi di lapangan tetap suram dengan infrastruktur vital seperti rumah sakit terus menjadi target.

Kehilangan staf medis seperti Dr. Ahmed al-Kahlout, direktur ICU yang tewas dalam serangan sebelumnya, semakin memperparah krisis kemanusiaan yang dihadapi penduduk Gaza.