Gagalkan PIK 2, Ketua Babad Banten: Menghambat Impian Pembangunan Kabupaten Tangerang Utara

Potret ilustrasi pembangunan proyek PIK 2
Sumber :
  • Istimewa

"Kampung-kampung yang berada di pinggir pantai terancam hilang akibat abrasi. Pertanyaannya, apakah pemerintah daerah dengan anggaran terbatas dapat menyelamatkan kampung-kampung ini? Kami melihat pembangunan PIK 2 sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini," kata Ki Bacik.

Tak Paham Fungsi Apdesi, Muannas Alaidid Sebut Said Didu Cs Bicara Asal Nguap dan Halu

Meskipun ada polemik, Ki Bacik mengapresiasi rencana besar pembangunan PIK 2, asalkan proyek ini dilaksanakan dengan transparansi dan melibatkan partisipasi warga setempat.

"Sebagai warga asli Tangerang Utara, kami menyambut baik rencana besar ini, tetapi tentunya dengan syarat dan ketentuan yang jelas. Kami tidak ingin menjadi korban dari narasi yang tidak jelas dan berasal dari luar daerah," tegasnya.

Muannas Alaidid: Said Didu Hanya Bela Kepentingan Pribadi bukan Bela Warga

Ki Bacik juga mengingatkan pentingnya perjuangan untuk membentuk Kabupaten Tangerang Utara yang lebih maju dan mandiri.

"Dulu, kami sering ditanya soal dana untuk membentuk Kabupaten Tangerang Utara. Sekarang, dengan hadirnya PIK 2, kami merasa ini adalah wujud dari doa-doa kami untuk masa depan yang lebih baik," ujar Ki Bacik menutup pernyataannya.

Beberkan Fakta soal PIK 2, Said Didu Tolak Mediasi APDESI, Nih Sederet Bocorannya

Dengan adanya PIK 2, diharapkan Kabupaten Tangerang Utara dapat lebih berkembang, mengurangi ketimpangan pembangunan antara Utara, Selatan, dan Tengah, serta meningkatkan kesejahteraan warganya.