Geger, Praktik Jual Beli Jasa Pembuatan Barcode MyPertamina Diduga Ilegal Viral, Segini Harganya?

Potret ilustrasi barcode MyPertamina
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Mengejutkan, ditengah derasnya upaya pemerintah untuk melakukan upaya agar subsidi Bahan Bakar Minya (BBM) tepat sasaran, baru baru ini jagat media sosial dihebohkan dengan munculnya isu paraktik jual beli jasa pembuatan Barcode MyPertamina diduga secara ilegal.

Viral, Sekelompok Pemuda Mengiringi Jenazah Temannya dengan Joget Plus Musik DJ, Aneh Sii?

Diketahui, layanan Barcode MyPertamina adalah layanan yang menjadi instrumen pemerintah dalam mendistrbusikan BBM bersubsidi.

Namun, hal tersebut diduga dijadikan sebagai objek manipulasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Heboh, Video Rachel Vennya Viral di Media Sosial, Se Happy Itu?

Kekinian marak beredar kabar, barcode MyPertamina diperjual belikan secara terang terangan di berbagai platform media sosial dengan harga mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 100 ribu.

Hal ini terungkap dalam sebuah unggahan akun X SelebtwitMobil dimana terlihat postingan di media sosial lain tentang jasa pembuatan barcode di aplikasi MyPertamina.

Viral di Media Sosial, Ternyata Ini Profil Suku Togutil Orang Rimba di Halmahera Maluku Utara

Para oknum menawarkan jasa pembuatan barcode untuk berbagai kondisi, mulai dari kendaraan yang belum terdaftar hingga kasus kehilangan STNK atau pajak yang telah lama mati. Lebih mengkhawatirkan lagi, mereka bahkan menawarkan "barcode tembak" dengan tarif yang lebih tinggi - Rp70.000 untuk Pertalite dan Rp100.000 untuk Solar.

"Barangkali ada yang mau bikin barcode mobil Pertalite/solar, mangga bisa saya bantu. Pembayaran setelah barcode selesai dibuat 35 ribu," SS dari unggahan akun X tersebut.

"Yang udah terdaftar/STNK hilang/pajak mati lama bisa saya bantu pakai barcode tembak untuk harga barcode tembak Pertalite 70 ribu solar 100ribu," tambahnya.

Sontak unggahan ini pun mengundang reaksi dari warganet di kolom komentar.

"Indons selalu punya kreativitas dalam menemukan celah untuk berbuat korup," tulis salah seorang warganet.

"Ada kemungkinan dia nyuri file barcodenya sih, daripada dicetak kaya gitu, mending pake HP atau Smartwatch," timpal warganet lainnya.

Namun demikian hal tersebut belum terkonfirmasi secara resmi .