Ketua PCNU Sindir Keberpihakan Pemkot Depok untuk Madrasah Negeri: Ini soal Keseriusan!
- Ma Al Anwar
Siap – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU, menyinggung keberpihakan Pemerintah Kota Depok terhadap eksistensi madrasah negeri yang dinilai masih sangat minim.
Terbukti, sejak berdiri sebagai kota pada tahun 1999, hingga kini Depok hanya memiliki satu madrasah negeri. Itupun peninggalan Kabupaten Bogor.
Yup, sebagaimana diketahui, sebelum menjadi sebuah kota, tadinya Depok berada di bawah pemerintah Kabupaten Bogor sebagai salah satu kecamatan.
Sejak saat itulah, sampai kini belum ada pembangunan madrasah negeri baru di kota tersebut. Hal itu menuai sorotan banyak pihak.
Salah satunya, kritik atas kondisi ini disuarakan oleh Ketua PCNU Kota Depok, Achmad Solechan.
"Ya tentunya kehadiran ini (madrasah negeri) menjadi sangat penting, dan memang masayarat merindukan kehadiran madrasah negeri di Kota Depok," katanya pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Menurut dia, pembangunan madrasa negeri sangatlah penting, terlebih itu pernah dijanjikan oleh wali kota dan wakilnya saat ini, sebagai janji kampanye beberapa tahun silam.
"Saya kira apa yang telah dijanjikan yang disampaikan pada publik, apalagi janji kampanye. Ya sebaiknya direalisasikan, diproses sebagaimana yang telah dijanjikan," ujar Achmad Solechan.
Ia juga mengatakan, soal lahan seharusnya bukan menjadi kendala. Sebab menurutnya ada banyak aset daerah yang bisa dimanfaatkan.
"Persoalan bahwa selama ini terkendala lahan dan seterusnya, yang kami tangkap mungkin adalah soal keberpihakan ya," katanya.
"Karena dari data yang kita miliki ini, banyak aset di daerah yang disewakan kepada swasta untuk lembaga pendidikan terpadu. Artinya, pemerintah daerah sangat mungkin untuk mengalokasikan hibah tanah ini untuk keberadaan madrasah negeri," sambungnya.
Achmad juga menilai, dalam hal ini seolah keberadaan madrasah negeri belum menjadi bagian prioritas Pemkot Depok.
"Ini kan soal prioritas. Ini soal keseriusan, dan keberpihakan tadi," tuturnya.
Menurut dia, sebenarnya pembangunan madrasah negeri adalah persoalan mudah, jika itu dilakukan secara serius.
"Saya kira dan informasi terakhir ada yang sudah disampikan untuk dijadikan lahan madrasah, ya mudah-mudahan harapannya ini serius. Ini soal gampang menurut saya. Soal yang tidak sulit, hanya soal komitmen."
"Saya kira kita tunggu keseriusan komitmennya," timpalnya lagi.
Achmad juga mengatakan, bahwa pihaknya pun telah seringkali mengingatkan persoalan ini.
"Ya kita mengingatkan di berbagai forum tentang apa yang sudah dijanjikan, yang menjadi komitmen, dan itu memang juga harapan. Ya sebaiknya di jalankan."
Menurutnya, jika sampai masa akhir jabatan wali kota dan wakilnya belum ada juga pembangunan madrasah negeri, maka terbukti, hal itu belum menjadi skala prioritas.
"Berarti kalau memang sampai memasuski akhir masa jabatan belum ada langkah-langkah kongkrit, sebetulnya kayaknya belum jadi prioritas. Kok kayak mbulet, padahal sederhana, simple aja kan," ujarnya.