Kisah Inspiratif, Bidan dari Pelosok Mendapatkan Penghargaan SATU Indonesia Awards

Bidan Hardinisa Syamitri
Sumber :
  • Tagar.id/Dok Bidan Icha

SIAP VIVA Hardinisa Syamitri meruapakan seorang bidan yang berasal dari pelosok Jorong Luak Begak, Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, Limapuluh Kota, Sumatra Barat.

Lelaki Ini Ubah Desa di Lumajang Jadi Destinasi Wisata yang Berdaya

Karena dedikasi,tulus dan pekerja keras, pada 2013, Hardinisa Syamitri mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards kategori Kesehatan dari Astra.

Penghargaan ini datang bukan hanya dari prestasi sebagai tenaga medis, tetapi karena pengabdiannya dalam merawat para lansia di desanya dengan hati yang tulus. Perjalanan Hardinisa Menjadi Bidan yang Dekat dengan Lansia.

Bangun Ekowisata Ramah Hutan Bersama Ritno: Upaya Angkat Ekonomi Warga dengan Sentuhan Alam

Sejak memutuskan menjadi bidan, Hardinisa sudah bertekad untuk membawa dampak nyata bagi masyarakat di sekitarnya. Lahir dan besar di daerah pedesaan, ia sangat menyadari keterbatasan akses masyarakat, terutama lansia, terhadap pelayanan kesehatan.

Kondisi geografis yang sulit dijangkau dan rendahnya kesadaran akan kesehatan pada lansia semakin menggerakkan hatinya untuk mengabdikan diri pada kesehatan lansia di desanya.

Abdikan Diri Demi Pasien Diabetes, Terangi Hidup Mereka dengan Harapan

Hardinisa memahami betul bahwa para lansia membutuhkan perhatian khusus, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Melihat lansia yang sering kali terlupakan dan kurang terlayani, Hardinisa memilih untuk fokus pada upaya memberikan perawatan bagi mereka.

"Mereka bukan hanya pasien saya, tetapi sudah seperti orang tua saya sendiri," ucap Hardinisa seperti dikutip pada 7 November 2024 2024.

Ia ingin para lansia di desanya mendapatkan perawatan yang layak dan merasa dihargai dalam masa tua mereka.

Membangun Kedekatan Emosional dengan Lansia

Sebagai bidan, Hardinisa tidak hanya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Ia menyadari bahwa kesehatan lansia juga dipengaruhi oleh kesejahteraan mental dan perasaan mereka.

Oleh karena itu, ia selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah mereka, berbincang, mendengarkan cerita-cerita mereka, dan bahkan mengajak mereka untuk aktif dalam kegiatan komunitas.