Mencekam, Diskusi Diaspora Diserbu Preman, Rocky Gerung: Mereka Diutus untuk Mengacau

Diduga preman bayaran serbu diskusi Diaspora Forum Tanah Air
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Sejumlah orang tak dikenal (OTK) yang diduga preman bayaran melakukan aksi anarkis di acara diskusi Diaspora bersama Forum Tanah Air. Peristiwa itu terjadi di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, pada Sabtu, 28 September 2024.

Julian Oerip Diproses Naturalisasi? Bujukan Alex Pastoor Bikin Timnas Indonesia Makin Sangar

Aksi penyerbuan yang dilakukan sejumlah preman berbaju hitam dengan wajah tertutup masker itu membuat peserta diskusi Diaspora ketakutan. 

Adapun acara tersebut dihadiri beberapa tokoh nasional dan pengamat politik yang kerap mengkritik pemerintah.  

May Day Tanpa Orasi di Lampung Tengah, Buruh Pilih Diskusi dengan Bupati dan Kejaksaan

Merespon aksi brutal sekelompok OTK tersebut, pengamat politik Rocky Gerung ikut bereaksi. Ia menduga, mereka hanyalah massa bayaran yang tak tahu duduk persoalan.

"Kenapa mesti dibubarkan, tentu ada yang menyuruh membubarkan. Padahal kebebasan berpendapat itu dari awal kita berkali-kali terangkan, itu hak setiap warga negara," katanya dikutip dari chanel YouTube Rocky Gerung Official.

Soal Isu Pemakzulan Wapres yang Kian Santer, Rocky Gerung: Jika Dipertahankan Justru Lebih Berbahaya?

"Konyolnya di situ, tapi saya mengerti bahwa mereka yang mengacak-acak membubarkan dan dengan mengintimidasi Forum Tanah Air itu sekedar suruhan aja. Dia enggak ngerti apa sebetulnya isi pembicaraan," sambungnya.

 

Menurut Rocky Gerung, aksi penyerangan yang terjadi dalam diskusi Diaspora ini membuktikan bahwa rezim sedang melakukan upaya intimidasi.

"Jadi sangat jelas bahwa rezim ini masih berupaya untuk meneror pikiran. Nah teror pikiran itu adalah bagian paling buruk dari peradaban," ujarnya.  

Disisi lain, Rocky memahami, mereka yang melakukan aksi anarkis di acara Diaspora itu hanya butuh uang.

"Saya ngerti bahwa sejumlah orang itu pasti butuh uang, karena itu jadilah pelaku kekerasan. Saya enggak menyebut kata preman. Jadi mereka itu diutus untuk mengacau. Nah silakan mereka menilai diri mereka sendiri apakah mereka itu beradab?" tanya dia.