4 Faktor yang Bikin Survei Petahana Depok Tersalip Supian-Chandra, Nomor 3 Apa Iya?

Pendukung Supian-Chandra penuhi Jalan Margonda Depok
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Calon wali kota dan wakil wali kota, Supian Suri-Chandra Rahmansyah berhasil menyalip elektabilitas kubu petahana Depok versi Lembaga Survei Visi Nusantara atau LS Vinus.

Momen Haru Dedi Mulyadi Bareng Supian-Chandra Raih Dukungan Warga Depok: Siap Menuju Perubahan

Adapun dalam keterangan survei lembaga LS Vinus, kubu petahana Imam Budi Hartono dari PKS, dan calon wakilnya, Ririn dari Golkar meraih 31,25 persen.

Sedangkan paslon Supian-Chandra berhasil melesat dengan perolehan 44,38 persen suara. 

Didoakan Pimpin Depok, Istri Jenderal Hoegeng Titip Pesan Penting untuk Supian-Chandra, Apa itu?

Sementara warga Depok tidak ada pilihan 2,00 persen dan belum menentukan pilihan 22,37 persen. 

Dalam survei ini, LS Vinus menggunakan metodologi waktu lapang 1 sampai dengan 5 September 2024.

Tok! Jumlah DPT di Pilkada Depok Bertambah Jadi 1.427.674 Pemilih, Ini Rinciannya

Kemudian metode cluster, random sampling dengan menggunakan teori slovin dalam pengambilan sampelnya. 

Lalu, dalam keterangan resmi lembaga survei untuk calon kepala daerah di Kota Depok tersebut tertulis, margin error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan sampel 800 responden, instrumen tertutup dan wawancara tatap muka.

4 Faktor Penentu

Lantas apa yang membuat elektabilitas jagoan PKS itu tersalip dari kubu penantang?   

Direktur Eksekutif LS Vinus, Yusfitriadi mengatakan, ada empat faktor yang mempengaruhi. Pertama adalah pengaruh isu nasional. 

"Itu terkait dengan isu menegasikan PKS, bagaimana kemudian PKS dinegasikan oleh publik sedemikian rupa dengan bergabungnya ke Koalisi Indonesia Maju," katanya pada awak media, Selasa, 10 Sepetember 2024. 

Menurutnya, hal itu meninggalkan diksi-diksi, atau jargon-jargon dan tagline-tangline perubahan.  

"Kedua, saya pikir jelas, awalnya PKS sudah fix dengan Nasdem dengan PKB mendukung Anies di (Pilgub) Jakarta, tapi di lastminute, ketika euforia konsituen anak abah sedang tinggi tiba-tiba PKS melepas Anies," ujarnya.

Yusfitriadi berpendapat, hal tersebut berimbas ke sejumlah daerah, termasuk di Kota Depok.

Selanjutnya faktor ketiga adalah terkait dengan ketidak puasan warga selama 20 tahun kubu PKS memimpin Depok.

"Teman-teman yang kita datangi itu kebanyakan tidak puas dengan pembenahan Kota Depok," katanya.

Kemudian yang terakhir tentu adanya sebuah kepastian hukum. 

"Apa sih kepastian hukum? Dulu IBH (Imam Budi Hartono) dan SS (Supian Suri) pada bulan Juli rilis, itu sangat kuat IBH, karena sudah dijamin oleh dua partai gitu," jelasnya. 

Sementara SS kala itu belum ada satu partai pun. 

"Nah ketika ada delapan partai numpuk akhirnya kemudian masyarakat diberikan kepastian bahwa ini akan menang nih, kira-kira begitulah," kata Yusfitriadi.

Sebagai informasi, Supian-Chandra diusung oleh 12 partai. Yakni, Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem.

Lalu, Partai Gelora, Buruh, Perindo, Ummat dan PSI. Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju.