Indahnya Lihat Matahari Terbit di Terasering Panyaweuyan

Lembah Panyaweuyan
Sumber :
  • Dispar Jabar

SiapPerkebunan bawang di Lembah Panyaweuyan menyimpan pesona alam yang luar biasa. Berada di lereng Gunung Ceremai membuat desa ini subur dan memiliki banyak pemandangan yang menyegarkan mata.

Puan Desak Pemerintah Siapkan Bantuan Evakuasi Wisatawan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Kebun bawang milik para petani yang dibuat dalam bentuk terasering mirip seperti Terasering Tegalalang di Ubud, Bali. Bedanya di Panyaweuyan terasering daun bawang.

Lantas apa yang menarik dari terasering Panyaweuyan? Perkebunan bawang yang berada di lereng tampak berbeda pada pagi hari khususnya menjelang matahari terbit. 

Miris, Cuma Gegara Ini Dua Bocah di Majalengka Dirantai Ayah Kandung Sendiri

Kalau kamu ingin berwisata ke Terasering Panyaweuyan sebaiknya menunggu momen matahari terbit.

Matahari terlihat menyelinap di balik awan, menghasilkan semburat cahaya yang menawan. Hamparan daun bawang dipadu dengan kilatan matahari menunjukkan diri. Matahari meninggi di balik megahnya Gunung Ciremai.

Ratusan Wisatawan Masih di Dekat Erupsi Gunung Lewotobi, Menpar Buat Rute Penyelamatan Alternatif

Gunung setinggi 3.078 mdpl ini menyebabkan lereng di baratnya terlambat melihat matahari terbit. Landscape Gunung Ciremai menjulang diselimuti tipisnya awan. Seolah menjadi penghangat dinginnya pagi di Lembah Panyaweuyan.

Pukul 05.30 pagi adalah waktu terbaik menanti nuansa sunrise di Lembah Panyaweuyan. Sebelum itu, kamu harus menempuh perjalanan di tengah dinginnya lereng pegunungan. Semuanya akan terbayar saat sampai di Lembah Panyaweuyan.

Melihat ke arah barat, jajaran ladang daun bawang semakin memanjakan mata. Berada di ketinggian 2000 mdpl membuat udara di lembah ini sejuk.

Para petani pun memanfaatkannya untuk menanam daun bawang. Keberadaan hamparan terasering di Panyaweuyan menjadi berkah tersendiri. Kunjungan kamu dan wisatawan juga menghasilkan pemasukan bagi para petani daun bawang.

Udara sejuk berpadu dengan hijaunya daun bawang semakin menyejukkan. Jajaran terasering unik ini menjadi spot favorit wisatawan.

Barisan ladang daun bawang yang rapi selalu menarik perhatian. Pantas saja kalau terasering Panyaweuyan pernah viral karena keelokannya.

Di sini kamu juga bisa menghabiskan pagi sambil berswafoto di tengah ladang daun bawang.

Saat terbaik melihat hamparan terasering daun bawang adalah musim penghujan. Para petani menanam bawang hanya saat musim hujan. Saat musim hujan usai, petani beralih menanam tanaman palawija.

Mereka hanya menanam daun bawang hanya dua kali dalam satu tahun. Jadi, kamu perlu memperhitungkan dengan matang, kapan waktu yang tepat berkunjung ke Panyaweuyan.

Kamu bisa merekam momen matahari terbit dalam ponsel atau kamera. Suguhan pemandangan alam yang indah dibalik petak-petak bawang yang tersusun membuat kamu tak bakal menyesal.

Asal tahu saja, spot Lembah Panyaweuyan ini juga menjadi favorit para fotografer professional.

Beraneka foto konseptual mereka buat berlatarkan hamparan daun bawang.

Agar lebih mudah, kamu juga bisa berkemah di area lembah Panyaweuyan. Saran saja, kamu datang saat petang, bermalam dan menikmati sunrise khas Terasering Panyaweuyan.

Perjalanan ke Terasering Panyaweuyan, Desa Argapura tidak terlalu memakan waktu. Kamu harus menempuh 50 menit perjalanan dari kota Majalengka.

Jalanan terjal dan berliku menjadi pemandangan sepanjang perjalanan kamu. Tapi begitu tiba di Lembah Panyaweuyan semua itu tuntas terbayarkan.