Cucu Pemilik Klub Como Jadi Biarawati, Tolak Warisan dan Hidup Sederhana
- Kolase siap.viva
Siap – Sebuah kisah inspiratif baru-baru ini viral di media sosial.
Seorang cucu bos Djarum Group, Budi Hartono, membuat keputusan mengejutkan: ia meninggalkan segala kemewahan dan memilih menjadi biarawati.
Perempuan itu bernama Lucy Agnes, yang memiliki nama asli Maria Donna Dewiyanti Darmoko.
Sebagai cucu dari pemilik klub Como, Lucy sejatinya sudah disiapkan untuk mewarisi bisnis keluarga.
Ia bahkan telah diberikan satu unit usaha berupa restoran populer, Ayam Bulungan, yang dikenal luas di kalangan pencinta kuliner Jakarta.
Lucy berkesempatan menempuh pendidikan hingga S2 di Amerika Serikat.
Privilege itu tidak dimiliki banyak orang.
Dengan latar belakang tersebut, hidup bergelimang harta dan kenyamanan seharusnya menjadi jalannya.
Namun, Lucy justru memilih arah hidup yang sangat berbeda.
Panggilan spiritual Lucy dimulai saat ia berlibur ke Hongkong.
Di sana, ia menyaksikan langsung penderitaan para tunawisma yang hidup di jalanan.
Pengalaman itu membekas dalam benaknya.
Ia merasa gelisah, seolah ada suara hati yang tak bisa ia abaikan.
Ia mulai mempertanyakan makna hidup dan apa arti sesungguhnya dari kekayaan yang dimilikinya.
Keputusan Lucy untuk menjalani hidup selibat sebagai biarawati berarti ia akan mengabdikan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.
Ia menolak untuk menikah, melepaskan semua harta dan kepemilikan duniawi, serta memilih hidup dalam kesederhanaan dan pelayanan.
Pilihan Lucy tentu bukan keputusan yang mudah.
Ia harus berhadapan dengan ekspektasi keluarga besar dan juga tekanan sosial dari lingkungan yang sudah terbiasa hidup dalam kemewahan.
Namun, baginya, kebahagiaan sejati bukan berasal dari materi, melainkan dari damai di dalam hati.
Kisah Lucy mulai menyeruak saat akun Facebook Alam Ocean 99 menggunggah postingan terkait hal tersebut.
Banyak yang memuji keberaniannya dan menganggap langkahnya sebagai bentuk kebijaksanaan dan keberanian dalam mencari makna hidup yang lebih mendalam.
Cerita ini menyentuh banyak hati karena menunjukkan bahwa bahkan seseorang yang lahir dari keluarga konglomerat bisa merasa hampa tanpa tujuan hidup yang sejati.
Lucy Agnes kini menjadi simbol bahwa kebahagiaan tidak selalu identik dengan harta, tapi juga bisa ditemukan dalam pengabdian dan kasih terhadap sesama.