Menjembatani Kesenjangan Digital di Indonesia: Memajukan Inovasi melalui Kerja Sama Strategis dan Solusi Teknologi
- Dokumen Pribadi
Siap – Indonesia sedang bersiap untuk menjadi pusat ekosistem digital di kawasan ASEAN, dengan langkah besar yang diambil melalui perjanjian bilateral dengan India yang fokus pada kolaborasi teknologi.
Namun, meskipun potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi, kesenjangan digital tetap menjadi tantangan utama di negara ini.
Akses yang tidak merata terhadap teknologi, infrastruktur digital yang terbatas, dan rendahnya tingkat literasi digital dapat memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.
Namun, kerja sama strategis, terutama antara Indonesia dan India, dapat berperan besar dalam menjembatani kesenjangan ini.
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India dalam rangka Hari Republik ke-76 menegaskan pentingnya kolaborasi berbasis teknologi di antara kedua negara.
Fokus utama terletak pada pengembangan infrastruktur digital, FinTech, AI, dan Internet of Things (IoT), yang akan membuka peluang besar untuk memajukan strategi pembangunan ekonomi digital Indonesia.
Dalam jangka panjang, Indonesia menargetkan untuk memiliki masyarakat yang terdigitalisasi secara menyeluruh pada tahun 2045.
Kesenjangan Digital di Indonesia
Jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan akan mencapai 231 juta pada tahun 2025.
Meskipun ada pertumbuhan yang signifikan, daerah pedesaan tetap tertinggal dalam hal akses internet berkecepatan tinggi dan layanan digital.
Hal ini diperburuk dengan infrastruktur yang terbatas, tingginya harga perangkat, dan rendahnya tingkat literasi digital.
Dampaknya, sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan turut terdampak oleh ketimpangan ini.
Oleh karena itu, fondasi digital yang kuat diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut, yang tentunya membutuhkan kolaborasi antara sektor publik dan penyedia teknologi.
Menjembatani Kesenjangan dengan Teknologi: Studi Kasus dan Peluang
Pendidikan dan Kesenjangan Digital
Di daerah pedesaan Indonesia, penetrasi internet telah mencapai 74 persen pada 2024, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan sebelumnya.
Namun, masih terdapat kesenjangan geografis yang besar, di mana masyarakat pedesaan kerap kali kesulitan mengakses koneksi internet yang stabil.
Hal ini memperburuk kesempatan pembelajaran bagi siswa di pedesaan.
Inisiatif antara Indonesia dan India dapat memperkuat kerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital, terutama untuk meningkatkan akses teknologi di sekolah-sekolah, yang dapat membantu mengatasi kesenjangan ini.
Layanan Kesehatan dan Telemedisin
Telemedicine menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan layanan kesehatan.
Namun, adopsi di daerah pedesaan masih terhambat oleh infrastruktur yang tidak memadai, literasi digital yang rendah, dan tantangan regulasi.
Studi menunjukkan bahwa rumah tangga di daerah terpencil yang tidak memiliki layanan kesehatan cenderung keterbatasan perangkat digital dan akses broadband rendah, yang memperburuk adopsi layanan telemedicine.
Peluang Ekonomi dan Tenaga Kerja
Kesenjangan digital berpengaruh besar terhadap kualitas tenaga kerja.
Banyak pekerja yang tidak memiliki keterampilan digital yang dibutuhkan untuk menghadapi ekonomi berbasis teknologi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) terus meluncurkan program Digital Talent Scholarship untuk melatih tenaga kerja dalam cybersecurity, cloud computing, dan data science.
Kerja sama antara Indonesia dan India dapat mempercepat transformasi digital dan meningkatkan kompetensi digital di berbagai sektor.
Strategi untuk Menjembatani Kesenjangan Digital di Indonesia
Untuk menjembatani kesenjangan digital secara efektif, beberapa strategi harus diterapkan:
Investasi Infrastruktur: Perluasan akses internet broadband di daerah pedesaan adalah langkah penting untuk pemerataan digital. Kerja sama teknologi dan investasi dalam sistem manajemen TI dapat mempercepat perluasan ini.
Perangkat dan Konektivitas Terjangkau: Mengurangi hambatan akses dengan menyediakan perangkat dan layanan internet yang terjangkau sangat krusial. Program Palapa Ring dan BAKTI telah membantu meningkatkan konektivitas di daerah tertinggal.
Literasi dan Pendidikan Digital: Memberdayakan masyarakat dengan keterampilan digital agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Program Digital Talent Scholarship oleh Komdigi dapat meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja di berbagai sektor.
Kebijakan dan Peraturan Inklusif: Keamanan siber dan perlindungan data pribadi menjadi fokus utama untuk memastikan lingkungan digital yang aman. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan upaya Badan Siber dan Sandi Negara memperkuat perlindungan ini.
Membangun Masa Depan Digital Indonesia
Karthick ChandraSekar, Associate Director of Business di ManageEngine, menekankan pentingnya pengelolaan TI yang aman dan efisien dalam mempercepat transformasi digital.
"Membangun infrastruktur digital yang kuat dan aman adalah fondasi untuk memastikan masa depan yang lebih terhubung, inklusif, dan aman bagi seluruh masyarakat," ujar Karthick seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Februari 2025.
Kolaborasi antara Indonesia dan India memiliki potensi besar untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan efisien, yang akan memberikan dampak positif pada sektor-sektor keuangan, kesehatan, dan pendidikan.