Sejarah Racun Tikus: dari Era Kuno hingga Teknologi Modern
- viva.co.id
Racun ini dianggap lebih aman bagi manusia karena memiliki penawar berupa vitamin K.
Namun, efek racun ini terhadap hewan predator dan ekosistem mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan aktivis lingkungan.
Abad ke-21: Teknologi dan Kesadaran Lingkungan
Generasi kedua antikoagulan, seperti bromadiolone dan brodifacoum, diperkenalkan dengan efektivitas yang lebih tinggi.
Namun, fokus mulai bergeser ke metode yang lebih ramah lingkungan, seperti perangkap tikus elektronik dan racun berbasis bioteknologi yang mengurangi kesuburan tikus.
Banyak negara juga mulai memberlakukan regulasi ketat terhadap penggunaan racun tikus untuk melindungi lingkungan dan mengurangi risiko keracunan tidak sengaja pada manusia dan hewan peliharaan.
Meski tetap menjadi alat utama dalam pengendalian populasi tikus, racun ini sering dikritik karena efek sampingnya pada ekosistem dan risiko resistansi tikus terhadap bahan kimia.