Sejarah Racun Tikus: dari Era Kuno hingga Teknologi Modern

Ilustrasi racun tikus
Sumber :
  • viva.co.id

Racun ini dianggap lebih aman bagi manusia karena memiliki penawar berupa vitamin K.

Awas Kanker Prostat! Rumah Sakit Malaysia Gelar Pemeriksaan Gratis di Jakarta

Namun, efek racun ini terhadap hewan predator dan ekosistem mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan aktivis lingkungan.

Abad ke-21: Teknologi dan Kesadaran Lingkungan

Pabrik Dewacoco Ubah Sabut Kelapa Jadi Energi Terbarukan, Gubernur Maluku Utara Terkesima

Generasi kedua antikoagulan, seperti bromadiolone dan brodifacoum, diperkenalkan dengan efektivitas yang lebih tinggi. 

Namun, fokus mulai bergeser ke metode yang lebih ramah lingkungan, seperti perangkap tikus elektronik dan racun berbasis bioteknologi yang mengurangi kesuburan tikus.

Aurora Tech Award 2025: Ini 5 Pendiri Startup Perempuan yang Taklukkan Dunia!

Banyak negara juga mulai memberlakukan regulasi ketat terhadap penggunaan racun tikus untuk melindungi lingkungan dan mengurangi risiko keracunan tidak sengaja pada manusia dan hewan peliharaan.

Meski tetap menjadi alat utama dalam pengendalian populasi tikus, racun ini sering dikritik karena efek sampingnya pada ekosistem dan risiko resistansi tikus terhadap bahan kimia.

Halaman Selanjutnya
img_title