Cara Pengelolaan Sampah dalam Isu Perubahan Iklim dan Pencemaran Lingkungan dari Arky Gilang Wahab

Arky Gilang Wahab
Sumber :
  • SA

Gas metana yang dihasilkan dapat meningkatkan produksi gas rumah kaca yang jauh lebih berbahaya dari CO2 dan klorofluorokarbon (CFC). Ini memicu peningkatan penyerapan radiasi inframerah dan kenaikan suhu bumi yang mengakibatkan udara panas lalu dapat memperparah dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Sekda Depok Ajak Sukseskan Pemilu dengan Damai dan Bersama

sistem pengolahan sampah di Indonesia pun belum maksimal. Akan tetapi bukan berarti masalah tersebut tidak dapat diatasi, oleh seorang pria Bernama Arky Gilang Wahab sampah di tanganya bisa di urai agar tidak mencemari lingkungan dan dapat di kelala bahkan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan Kembali.

Penumpukan sampah yang mengancam kelestarian lingkungan dan dapat mencemari lingkungan merupakan masalah kita bersama. Beruntungnya, saat ini tak sedikit masyarakat atau warga yang telah memiliki kesadaran akan hal tersebut.Salah satunya pria yang kerap di sapa Arky yang tergerak berkeinginan mengatasi permasalah sampah yang dapat mencemari lingkungan.  

Ketua Bamusi Depok Minta Walkot Idris Tiru Ahok: Kalian Enggak Punya Kemampuan

Banyaknya sampah yang menumpuk di sudut-sudut desa Banjaranyar menjadi permasalahan utama warga setempat. Akibat hal tersebut, bau tak sedap seringkali muncul di lingkungan sekitar dan lambat laun mengganggu aktivitas warga. Berangkat dari hal tersebut, Arky Gilang Wahab mulai melakukan budidaya manggot demi menanggulangi masalah utama warga Banjaranyar tersebut.

Ulat atau maggot merupakan larva lalat, atau lalat yang belum dewasa, seperti halnya ulat bulu adalah larva dari kupu-kupu. Pada kebanyakan orang ulat merupakan binatang yang kotor dan menjijikan. Tapi di tangan Arky ulat yang menjijikan tersebut di manfaatkanya untuk pengelolaan sampah.

PDIP soal Masalah Depok: Jadi Tolonglah, Kalau yang Enggak Punya Kompetensi Jangan Nyalon

Dibantu oleh adik iparnya, Arky mulai menjalankan program budidaya maggot dengan bermodalkan maggot seberat 5gram dan memberi makan maggot tersebut dari sampah yang mereka dapatkan di kampung mereka, hasil dari budidaya maggot ini adalah pupuk organic sejumlah 7 kilogram.

Dengan adanya program milik Arky, pemerintah Banyumas merasa terbantu dan mereka kemudian memberikan dukungan berupa tempat untuk mengolah bubur sampah yang kemudian dilaksanakan di TPST.Sampah-sampah organik yang diantar tersebut kemudian diolah menjadi bubur sampah untuk pakan larva maggot, bubur sampah tersebut kemudian diproses maggot untuk diolah menjadi pupuk organik.

Halaman Selanjutnya
img_title