Geger, Wakil Ketua TPN Beberkan Trobosan Ganjar-Mahfud Untuk Para Periset
- Siap.viva.co.id/istimewa
Siap –Para ilmuwan Indonesia masih tertinggal dalam di pentas dunia. Tak heran bila hingga kini belum ada yang berkesempatan memenangi Hadiah Nobel.
Alih-alih meraih penghargaan tertinggi itu, para ilmuwan kita kerap digambarkan hidup dalam ekosistem, budaya riset, kelembagaan dan dukungan dana yang kurang mendukung.
“Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud akan membuat terobosan, agar ada Generasi Z dan Alpha bisa meraih Nobel sebelum tahun emas Indonesia 2045,” ujar Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba, di Jakarta, Sabtu 27 Januari 2024.
Menurut Ammar, para Ilmuwan atau Periset kita masih terbenam dalam kungkungan birokrasi dan kerumitan prosedur administrasi dan pelaporan keuangan.
Kenyataannya Hadiah Nobel lebih sering diraih para ilmuwan dari segelintir negara seperti AS, negara-negara kawasan Eropa Barat, termasuk Jepang.
Negara-negara itu, setidaknya, punya dua faktor yang mendukung ilmuwannya yakni ekosistem dan kesejahteraan.
“Kita sudah sama-sama tahu, insentif bagi peneliti di negara-negara tersebut, terbilang besar. Itu sebabnya banyak diaspora peneliti Indonesia yang lebih memilih tinggal di sana, ini yang harus kita hindari, bagaimana periset Indonesia bahagia dan betah bekerja di negeri sendiri,” tutur Ammar.