Fabio Capello Usai Italia Tersingkir dari EURO 2024: Saya Malu!

Fabio Capello malu
Sumber :
  • bbc.com

Siap – Italia sudah tersingkir dari EURO 2024. Kegagalan ini langsung dikecam insan sepak bola negeri pizza. Salah satunya pelatih legendaris, Fabio Capello.

Sepanjang turnamen Gli Azzurri memang mengecewakan. Hanya satu kemenangan yang mampu diperoleh. Itu pun dari tim terlemah grup, Albania.

Sisanya melawan Spanyol kalah dan Kroasia imbang. Puncak kekecewaan terjadi pada 16 besar saat mereka dipermalukan Swiss 2-0.

Sebagai mantan pemain dan pelatih dengan segudang pengalaman, Capello pun merasa malu. Ia mengaku tak pernah melihat negaranya bermain seburuk ini.

“Saya merasa sedikit malu. Sama seperti yang saya rasakan saat kembali dari Piala Dunia 1974 sebagai pemain sepak bola,” ungkap Don Fabio kepada Gazzetta dello Sport.

“Saya belum pernah melihat Italia bermain sepert ini. Dan izinkan saya menambahkan sesuatu yang saya tidak suka. Semuanya terlalu sensasional. Perkataan, sesi latihan, acara di luar lapangan,” ia menambahkan.

Yang dimasukan Fabio Capello ialah beberapa kegiatan Gli Azzurri sebelum EURO berlangsung. Salah satunya kala para legenda  timnas datang ke Coverciano untuk memberi dukungan langsung pada pemain.

Di sisi lain, yang menjadi pertanyaan eks nakhoda timnas Inggris adalah perubahan Luciano Spalletti. Untuk diketahui, dalam beberapa laga uji coba Spalletti selalu menerapkan skema tiga bek.

Lalu ketika EURO 2024 dimulai Italia justru bermain dengan empat bek. Keputusan ini membuat harmonisasi tim hilang.

“Dari apa yang saya lihat menurut saya hal itu menimbulkan kebingan, terutama di kalangan pemain. Spalletti boleh punya ide, tapi dia harus memikirkan bagaimana berbagai eleman diterapkan di timnya,” sambung Fabio Capello.

“Semua orang tahu apa yang harus dilakukan dan Anda meminta para pemain untuk berubah hanya jika Anda berada dalam situasi darurat,” ungkapnya lagi.

“Saya tidak mau menghakimi keputusannya tapi saya tidak optimistis dengan masa depannya. Saya menduga Spalletti adalah pelatih klub yang hebat, tapi ia harus meningkatkan kemampuan sebagai pelatih timnas. Ini adalah dua pekerjaan yang berbeda,” tutup Don Fabio.