Melongok Keangkeran Estadio Hernando Siles, Stadion Tertinggi Setara Puncak Semeru
- Istimewa
Kala itu, sebelum jeda, Bolivia sudah unggul 3-1 melalui Marcelo Moreno, Joaquin Botero, dan Alex da Rosa. Satu-satunya gol La Albiceleste dihasilkan Lucho.
Keperkasaan Bolivia semakin menjadi-jadi di paruh kedua. Botero mengubah kedudukan menjadi 4-1 dan 5-1 melalui gol kedua dan ketiganya hanya dalam kurun waktu 12 menit.
Masalah Argentina bertambah di menit 67 saat Di Maria dikartu merah wasit. Akibatnya, Didi Torrico membuat skor akhir 6-1. Ironisnya, Maradona adalah salah satu orang yang dengan sangat lantang mengecam FIFA ketika melarang Estadio Hernando Siles digunakan sebagai tempat pertandingan sepakbola internasional.
Bersama Presiden Bolivia ketika itu, Evo Morales, Maradona berkampanye ke seluruh dunia atas nama keadilan bagi rakyat Bolivia.
Perjuangan mereka berhasil mendesak FIFA untuk membatalkan rencana larangan bermain sepakbola di ketinggian 2.500 meter. FIFA mengubahnya menjadi 3.000 meter dengan La Paz sebagai pengecualian.
"Itu (larangan) tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Bolivia tidak boleh bermain di negaranya. Itu diskrimatif dan tidak adil. Apakah mereka harus bermain di Amerika atau Eropa? Negara itu terdiri dari pengunungan. Jadi, mengapa mereka tidak boleh bermain sepakbola?” kata Maradona saat itu, dikutip Ole.
Akibat banyaknya kritik, FIFA kemudian mengumumkan pembebasan khusus untuk Estadio Hernando Siles.