Jadi Sorotan Mohamed Salah, Pemain Liverpool Ini Makan Gaji Buta, Oalah Segini Nilainya

Nasib Mohamed Salah dan gaji selangit pemain Liverpool
Nasib Mohamed Salah dan gaji selangit pemain Liverpool
Sumber :
  • YouTube Fokus Anfield

Siap – Pemain bintang Liverpool, Mohamed Salah dikabarkan bakal mengakhiri kontrak kerjanya bersama The Reds. Lantas benarkah demikian?

Disitat dari channel YouTube Fokus Anfield, legenda Liverpool, Robbie Fowler angkat bicara mengenai situasi Mohamed Salah yang kian mendesak dengan kontrak yang akan habis di akhir musim ini. 

Masa depan Salah di Enfield masih menjadi tanda tanya besar. Fowler menegaskan, bahwa Liverpool tidak boleh membiarkan situasi ini berlarut-larut jika ingin terus bersaing di level tertinggi. 

Menurutnya, Salah yang kini berusia 32 tahun telah menjadi mesin gol bagi Liverpool selama bertahun-tahun. 

Ia bahkan sudah melampaui Fowler dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub. 

Namun, meski kontribusinya luar biasa negosiasi kontrak baru Salah tampaknya menemui jalan buntu. 

Terutama karena perbedaan pandangan mengenai besaran gaji dan durasi kontrak. Fowler melihat ini sebagai sebuah kesalahan yang harus segera diperbaiki. 

"Saya ingin Liverpool mempertahankan pemain-pemain hebat seperti Mo, Virgil van Dijk dan Trent Alexander Arnold. Ini bukan situasi yang ideal bagi klub membiarkan kontrak mereka hampir habis tanpa tindakan nyata," kata dia.  

Fowler menekankan bahwa mempertahankan Salah bukan hanya soal menghargai kontribusinya di masa lalu, tetapi juga tentang masa depan klub. 

Siapapun yang datang ke Liverpool sekarang pasti akan menelan biaya besar, baik dalam harga transfer maupun gaji. 

"Jadi kenapa tidak memberikan uang itu kepada Mo yang sudah terbukti," katanya. 

Bagi Fowler, Salah adalah tipe pemain yang bisa membawa Liverpool meraih kesuksesan lebih besar di masa depan. 

Ia percaya bahwa mempertahankan pemain seperti Salah, Virgil van Dijk dan Alexander Arnold akan memberi Liverpool dorongan besar dalam perebutan gelar musim depan. 

"Bayangkan jika Liverpool memenangkan Premier League dan berhasil mempertahankan pemain-pemain ini, mereka akan kembali menjadi klub terbaik di dunia," ujarnya penuh keyakinan. 

Bukan hanya soal performa di lapangan, Fowler juga menyeroti pentingnya stabilitas dalam tim. 

Ia percaya, mempertahankan Salah dan pemain bintang lainnya akan memberikan sinyal positif bagi skuad dan para fans bahwa Liverpool serius membangun masa depan. 

Ketika pemain-pemain ini menandatangani kontrak baru, itu akan memberikan semangat kepada rekan-rekan setim mereka. 

"Ini bukan bukan hanya soal satu pemain tetapi tentang bagaimana klub menunjukkan ambisinya," tutup Fowler. 

Dengan waktu yang semakin menipis keputusan ada di tangan Liverpool. 

Apakah mereka akan mempertahankan salah satu aset terbaik mereka atau justru membiarkan salah pergi dan menyesalinya di kemudian hari? 

Makan Gaji Buta

Dalam dunia sepak bola gaji pemain biasanya mencerminkan kontribusi dan pengaruhnya di lapangan. 

Namun kasus Federico Chiesa di Liverpool justru menampilkan sebuah paradoks yang mencolok. 

Pemain sayap asal Italia itu mengantongi gaji fantastis, padahal jam terbangnya di atas lapangan justru nyaris tak terlihat sejak didatangkan pada musim panas lalu.

Sebagai rekrutan pertama Arne Slot, Chiesa sempat digadang-gadang menjadi angin segar bagi lini serang Liverpool. 

Statusnya sebagai pahlawan Euro 2020 bersama Timnas Italia semakin menambah ekspektasi klub. 

Namun kenyataan berkata lain, hingga saat ini Chiesa hanya tampil selama 387 menit di semua kompetisi, dengan 25 menit di antaranya terjadi di Premier League. 

Jumlah ini sangat timpang jika dibandingkan dengan bayaran yang diterimanya.

Menurut laporan, Chiesa mengantongi 150.000 pounds per pekan atau sekitar Rp3,2 miliar. 

Ini menempatkannya sebagai pemain dengan bayaran tertinggi keenam di Liverpool, hanya kalah dari Mohamed Salah.