Geger, Alih alih Dapat Pujian, Ole Romeny Malah 'Dirujak' Warganet Gegara Ini, Kok Ga Posting, Kepaksa ya Jadi WNI?

Potret tangkapan layar
Potret tangkapan layar
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Jagat media sosial lagi lagi dihebohkan dengan kabar dari dunia sepakbola, kekinian nama Ole Romeny pemain keturunan yang baru saja resmi dinaturalisasi dan telah mengambil sumpah sebagai WNI mendadak jadi sorotan warganet.

Alih alih mendapat pujian atas keberhasilan menjalani proses naturalisasi dan digadang gadang bakal memperkuat Timnas Indonesia dibabak kualifikasi Piala Dunia 2026, Ole Romeny malah jadi bulan bulanan alias dirujak warganet Pasalnya, hingga 13 Februari 2025 setelah Ia resmi menjadi WNI sejak tanggal (8/2), tak ada satu pun unggahan dalam media sosialnya yang memperlihatkan sebuah kebanggaan menjadi WNI.

Sontak hal tersebut memicu beragam asumsi dan spekulasi terutama di kalangan penggemar sepakbola tanah air.

Tak sedikit warganet yang menilai bahwa ketiadaan aktivitas di akun media sosial Ole Romeny yang menunjukan hal itu disebut lantaran adanya inkasi kurangnya rasa bangga terhadap Indonesia.

Bahkan, banyak yang mempertanyakan soal proses naturalisasi yang dilakukan hanyalah sebatas kewajiban formal belaka tanpa disertai oleh komitmen emosional dalam menyandang status sebagai WNI.

Tak sedikit kometar yang muncul diberbagai paltform media sosial yang menyebutkan bahwa Ole Romeny terpaksa menjadi WNI.

Unggahan-unggahan tersebut mengkritisi sikap Romeny yang dianggap kurang menunjukkan identitas baru dan kepercayaan diri sebagai warga negara Indonesia.

Padahal, Ole Romeny dikenal sebagai tipe pemain yang memang jarang aktif di media sosial.

Sejak awal karirnya, ia lebih memilih untuk fokus pada performa di lapangan daripada mengumbar kehidupan pribadinya secara online.

Kecenderungan untuk menjaga privasi ini sudah menjadi ciri khas yang membuatnya dikenal di kalangan pecinta sepak bola.

Namun, bagi netizen yang baru mengenalnya sebagai WNI, sikap tersebut dianggap sebagai tanda ketidakselarasan antara fakta naturalisasi dan tindakan di dunia digital.

Tidak jarang pula, fenomena seperti ini terjadi di dunia sepak bola Indonesia.

Sebagai contoh, Mees Hilgers, salah satu pemain Timnas Indonesia, kerap kali harus melakukan klarifikasi atas komentar negatif yang beredar di media sosial.

Meski sebenarnya keduanya memiliki karakter masing-masing, perbedaan persepsi antara ekspektasi publik dan sikap personal pemain seringkali menjadi bahan perdebatan di dunia maya.

Banyak netizen yang menilai bahwa sebagai figur publik, seorang pemain seharusnya lebih terbuka dalam menyampaikan pesan-pesan positif, terlebih setelah melewati momen penting seperti naturalisasi.

Di tengah situasi ini, beberapa pengamat sepak bola mengingatkan agar masyarakat tidak langsung menilai seseorang hanya dari aktivitas media sosialnya.

Menurut mereka, integritas dan dedikasi di lapangan adalah indikator utama kualitas seorang pemain, bukan semata-mata postingan di Instagram atau Twitter.

Ole Romeny telah menunjukkan performa yang solid bersama klubnya, dan hal tersebut seharusnya lebih diutamakan dalam menilai komitmen seorang pemain terhadap tim dan negara.

Bagi Romeny sendiri, ketidakaktifan di media sosial pasca naturalisasi mungkin hanyalah wujud dari kebiasaan pribadinya.

Ia tampak lebih memilih untuk berbicara melalui aksi di lapangan, daripada harus memenuhi ekspektasi digital yang kadang berlebihan.

Di era di mana setiap langkah di dunia maya cepat menjadi perbincangan, penting bagi para penggemar untuk memahami bahwa tidak semua pemain merasa perlu mengekspresikan perasaannya melalui postingan atau cerita online.

Ke depannya, diharapkan bahwa pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman karakter para pemain bisa tumbuh di kalangan masyarakat.

Ole Romeny, dengan segala keahliannya di lapangan, tetap menjadi aset berharga bagi sepak bola Indonesia.

Semoga netizen dapat lebih memahami bahwa identitas seorang WNI tidak semata ditentukan oleh aktivitas media sosial, melainkan oleh kontribusi nyata yang diberikan di setiap pertandingan.

Berikut rangkuman komentar warganet yang marak menyoroti hal tersebut.

“Kok ngk posting pas di sih. Kepaksa apa jdi wni?” tulis komentar akun @

Siap –Jagat media sosial lagi lagi dihebohkan dengan kabar dari dunia sepakbola, kekinian nama Ole Romeny pemain keturunan yang baru saja resmi dinaturalisasi dan telah mengambil sumpah sebagai WNI mendadak jadi sorotan warganet.

Alih alih mendapat pujian atas keberhasilan menjalani proses naturalisasi dan digadang gadang bakal memperkuat Timnas Indonesia dibabak kualifikasi Piala Dunia 2026, Ole Romeny malah jadi bulan bulanan alias dirujak warganet Pasalnya, hingga 13 Februari 2025 setelah Ia resmi menjadi WNI sejak tanggal (8/2), tak ada satu pun unggahan dalam media sosialnya yang memperlihatkan sebuah kebanggaan menjadi WNI.

Sontak hal tersebut memicu beragam asumsi dan spekulasi terutama di kalangan penggemar sepakbola tanah air.

Tak sedikit warganet yang menilai bahwa ketiadaan aktivitas di akun media sosial Ole Romeny yang menunjukan hal itu disebut lantaran adanya inkasi kurangnya rasa bangga terhadap Indonesia.

Bahkan, banyak yang mempertanyakan soal proses naturalisasi yang dilakukan hanyalah sebatas kewajiban formal belaka tanpa disertai oleh komitmen emosional dalam menyandang status sebagai WNI.

Tak sedikit kometar yang muncul diberbagai paltform media sosial yang menyebutkan bahwa Ole Romeny terpaksa menjadi WNI.

Unggahan-unggahan tersebut mengkritisi sikap Romeny yang dianggap kurang menunjukkan identitas baru dan kepercayaan diri sebagai warga negara Indonesia.

Padahal, Ole Romeny dikenal sebagai tipe pemain yang memang jarang aktif di media sosial.

Sejak awal karirnya, ia lebih memilih untuk fokus pada performa di lapangan daripada mengumbar kehidupan pribadinya secara online.

Kecenderungan untuk menjaga privasi ini sudah menjadi ciri khas yang membuatnya dikenal di kalangan pecinta sepak bola.

Namun, bagi netizen yang baru mengenalnya sebagai WNI, sikap tersebut dianggap sebagai tanda ketidakselarasan antara fakta naturalisasi dan tindakan di dunia digital.

Tidak jarang pula, fenomena seperti ini terjadi di dunia sepak bola Indonesia.

Sebagai contoh, Mees Hilgers, salah satu pemain Timnas Indonesia, kerap kali harus melakukan klarifikasi atas komentar negatif yang beredar di media sosial.

Meski sebenarnya keduanya memiliki karakter masing-masing, perbedaan persepsi antara ekspektasi publik dan sikap personal pemain seringkali menjadi bahan perdebatan di dunia maya.

Banyak netizen yang menilai bahwa sebagai figur publik, seorang pemain seharusnya lebih terbuka dalam menyampaikan pesan-pesan positif, terlebih setelah melewati momen penting seperti naturalisasi.

Di tengah situasi ini, beberapa pengamat sepak bola mengingatkan agar masyarakat tidak langsung menilai seseorang hanya dari aktivitas media sosialnya.

Menurut mereka, integritas dan dedikasi di lapangan adalah indikator utama kualitas seorang pemain, bukan semata-mata postingan di Instagram atau Twitter.

Ole Romeny telah menunjukkan performa yang solid bersama klubnya, dan hal tersebut seharusnya lebih diutamakan dalam menilai komitmen seorang pemain terhadap tim dan negara.

Bagi Romeny sendiri, ketidakaktifan di media sosial pasca naturalisasi mungkin hanyalah wujud dari kebiasaan pribadinya.

Ia tampak lebih memilih untuk berbicara melalui aksi di lapangan, daripada harus memenuhi ekspektasi digital yang kadang berlebihan.

Di era di mana setiap langkah di dunia maya cepat menjadi perbincangan, penting bagi para penggemar untuk memahami bahwa tidak semua pemain merasa perlu mengekspresikan perasaannya melalui postingan atau cerita online.

Ke depannya, diharapkan bahwa pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman karakter para pemain bisa tumbuh di kalangan masyarakat.

Ole Romeny, dengan segala keahliannya di lapangan, tetap menjadi aset berharga bagi sepak bola Indonesia.

Semoga netizen dapat lebih memahami bahwa identitas seorang WNI tidak semata ditentukan oleh aktivitas media sosial, melainkan oleh kontribusi nyata yang diberikan di setiap pertandingan.

Berikut rangkuman komentar warganet yang marak menyoroti hal tersebut.

“Kok ngk posting pas di sih. Kepaksa apa jdi wni?” tulis komentar akun @

.

"Yang lain repost ucapan atas wni nya, yg ini kmna ya,” tulis komentar akun @

.

“Haha dia terpaksa karna si Erik makanya mau gabung timnas Indo. Aslinya ga ada nasionalisnya. Sama kayak Mees Hilgers,” tulis komentar akun @

.