Klub Bos Djarum Hartono Bersaudara Como 1907 Kalah dari Juventus akibat VAR

Keputusan VAR rugikan Como 1907 saat menjamu Juventus
Keputusan VAR rugikan Como 1907 saat menjamu Juventus
Sumber :
  • Kolase siap.viva

Siap – Klub milik Bos Djarum, Hartono Bersaudara, Como 1907 mengalami kekalahan 2-1 yang penuh kontroversi saat menjamu Juventus di Stadion Giuseppe Sinigaglia pada Jumat, 7 Februari 2025.

Keputusan VAR yang tidak memberikan penalti untuk Como dan malah memberikan penalti untuk Juventus di menit-menit akhir menjadi sorotan utama.

Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, sangat kecewa dengan hasil tersebut dan mengkritik keputusan VAR yang menurutnya tidak adil. 

"Ketika VAR mengevaluasi itu dan tidak mengatakan apa pun, saya mulai meragukan sistem ini. Inkonistensi membuat VAR menjadi buruk untuk sepak bola," ujar Fabregas kepada Football Italia seperti dikutip siap.viva, Sabtu, 8 Februari 2025.

Kekalahan ini menambah deretan tiga kekalahan berturut-turut bagi Como.

Kendatipun pada pertandingan tersebut, Como 1907 tampil lebih mendominasi dalam pertandingan. 

Randal Kolo Muani membuka skor untuk Juventus, tetapi Assane Diao berhasil menyamakan kedudukan untuk Como menjelang akhir babak pertama. 

Namun, kemenangan Juventus akhirnya ditentukan oleh penalti Kolo Muani setelah Jean Butez melakukan pelanggaran terhadap Federico Gatti.

Fabregas menilai bahwa insiden penalti untuk Juventus setelah pelanggaran Butez adalah keputusan yang sangat tidak adil. 

Sebelumnya, Como juga mengajukan klaim penalti terkait handball yang dilakukan oleh Federico Gatti, tetapi klaim tersebut ditolak oleh VAR.

“Itu penalti yang sangat jelas. Douvikas sedang mengontrol bola dengan dadanya, dan tanpa sentuhan tangan Gatti, dia akan memiliki peluang emas untuk mencetak gol,” tegas Fabregas.

Menurut Fabregas, ketidakadilan ini memperlihatkan inkonsistensi dalam penggunaan VAR. 

"Apa perbedaannya? Jika itu diberikan sebagai penalti, maka ini juga seharusnya," tambahnya, membandingkan insiden ini dengan penalti yang diberikan kepada Venezia dalam laga lain.

Fabregas semakin frustrasi dengan keputusan VAR yang dianggapnya tidak konsisten dan tidak adil.

"Saya rasa saya sudah sangat jelas. Ini tentang bagaimana mereka mengevaluasi situasi untuk satu klub dibandingkan dengan klub lain," ujar Fabregas, yang menegaskan bahwa meskipun kesalahan bisa terjadi, keadilan harus ditegakkan di lapangan.

Selain masalah wasit, Como harus menghadapi krisis cedera yang semakin memburuk. 

Ignace van der Brempt, yang baru pulih dari cedera, hanya mampu bermain lima menit sebelum cedera kembali menghantuinya. 

Pada injury time, Alberto Dossena hampir mencetak gol penyama kedudukan, tetapi sundulannya hanya membentur mistar gawang.

Kebiasaan kebobolan di menit-menit akhir semakin memperburuk nasib Como dalam musim ini.

Meskipun tampil dominan sepanjang pertandingan, namun tetap kesulitan meraih poin penuh.

Kekalahan ini membuat posisi Como semakin terpuruk di klasemen, sementara Juventus melesat ke posisi lebih tinggi.