Bye Bye Malaysia, Ini Peringkat Timnas Indonesia Terbaru di FIFA
- YouTube William Marcello
Siap – Sederet program yang dilakukan Ketum PSSI, Erick Thohir demi kemajuan Timnas Indonesia tengah jadi sorotan dunia. Bahkan kabarnya, negara tetangga, yakni Malaysia bakal ikut meniru.
Dilansir dari channel YouTube GL Report, ibarat raksasa yang tertidur, Timnas Indonesia kini perlahan terbangun dan mulai menancapkan eksistensinya di kancah internasional.
Walaupun belum pernah menjuarai AFF, kompetisi paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut, namun pencapaian Timnas Indonesia saat ini layak diacungi jempol.
Kini Timnas Garuda adalah satu-satunya yang berada di round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026, dan bahkan mampu bersaing tidak seperti negara Asean sebelumnya.
Tak heran, jika kini Timnas Garuda mulai mendapatkan julukan sebagai raja baru Asean. Tapi perjalanan ini belum selesai.
PSSI dan Timnas Indonesia tidak ingin cepat puas dengan apa yang telah diraih. Ambisi besar terus dipupuk.
Salah satunya dengan menciptakan sistem canggih untuk memantau para pemain diaspora yang tersebar di berbagai negara.
Di sisi lain, Malaysia tampaknya mulai bergerak mengikuti jejak Indonesia.
Melihat keberhasilan program-program yang dijalankan oleh PSSI, Malaysia kini mencoba merancang strategi serupa.
Termasuk program naturalisasi yang semakin mereka genjot. Lantas sejauh mana program Timnas Indonesia dan Malaysia?
Lalu bagaimana pendapat dari pengamat sepak bola? Berikut ulasannya.
Peringkat Timnas Indonesia di FIFA
Ini bukan hal yang berlebihan jika menyebut Indonesia sebagai kiblat sepak bola di Asean.
Pasalnya selain prestasi yang diraih, Timnas Indonesia saat ini, kiprah Garuda menjadi tolok ukur baru bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Tak sedikit pula yang mulai meniru langkah Indonesia, termasuk negara tetangga Malaysia.
Malaysia tampaknya kebakaran jengkot setelah Timnas Indonesia berhasil kembali melampaui peringkat FIFA mereka.
Saat ini Indonesia melonjak ke peringkat 125 dunia meninggalkan Malaysia yang berada di posisi 132.
Statistik ini semakin mencolok jika melihat trend dalam 3 tahun terakhir.
Pada September 2021 Indonesia berada di peringkat 175 dunia dan kini sukses naik 50 tingkat menjadi posisi 125.
Sebaliknya, Malaysia hanya mampu naik dari peringkat 155 ke 132 dalam periode yang sama.
Perbedaan ini menjadi bukti bahwa langkah-langkah strategis yang diambil oleh PSSI berada di jalur yang benar.
Samentara itu kondisi ini menjadi tamparan keras bagi Football Association of Malaysia atau FAM.
Presiden FAM Datuk Hamidin Amin, bahkan langsung menggelar rapat khusus untuk membahas program percepatan prestasi.
Termasuk dengan naturalisasi pemain seperti yang dilakukan oleh Timnas Indonesia dalam rentan waktu 3 tahun terakhir.
Program naturalisasi ini mendapatkan dukungan dari pengamat sepak bola asal Malaysia, Raja Isa Raja Akram Shah.
Menurutnya, FAM tidak perlu merasa malu mencontoh Indonesia. Jika Malaysia tidak ingin tertinggal program itu harus ditempuh.
"FAM tidak perlu malu mencontoh Indonesia atau negara lain untuk melakukan naturalisasi. Karena ini dampak perubahan globalisasi sepak bola modern," katanya dikutip dari bola.com.
Selain itu, Raja Isa menilai Malaysia membutuhkan sosok pemimpin seperti Erick Thohir yang memiliki jejaring internasional luas dan mampu bekerja sama erat dengan pemerintah.
Ia juga mengakui bahwa program naturalisasi memang memiliki tantangan termasud pro dan kontra di kalangan publik.
Namun ia menekankan bahwa pencapaian Timnas Indonesia di kancah internasional telah membuktikan efektivitas program tersebut.