Kena Tulah Kontroversi Wasit Ahmed Al Kaf, Website Bahrain FA Dikerjai Hacker

Siap – Keputusan kontroversi yang dilakukan wasit Ahmed Al Kaf saat memimpin jalannya pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026, antara Timnas Indonesia vs Bahrain hingga kini masih menyita perhatian publik. 

Kekinian hal itu berimbas pada wesbsite atau situs resmi Bahrain Football Asosiation (BFA). Diduga, ini terkait dengan sikap kontroversi wasit Ahmed Al Kaf.

Dikutip dari tayangan YouTube Sport News, Bahrain Football Asosiation (BFA), website hingga media sosial PSSI-nya Bahrain terkena serangan siber. 

Itu terjadi usai laga tanding babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia vs Bahrain yang berakhir dengan skor imbang 2-2 pada Kamis, 10 Oktober 2024. 

Hal tersebut disampaikan BFA di akun Instagram mereka @bahrainva. 

Bagi yang belum tahu, serangan siber merupakan usaha untuk mengakses merusak atau mengganggu sistem komputer ataupun data secara ilegal. 

Serangan ini dibuat melalui berbagai cara seperti menginfeksi komputer dan berbagai virus, hingga menyerang infrastruktur internet agar layanan online tidak tersedia. 

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari terakhir Bahrain memang sedang menjadi trending topik di Indonesia. 

Penyebabnya adalah karena Timnas Bahrain diuntungkan wasit Ahmed Al Kaf saat menjamu Timnas Indonesia di babak kualifikasi Grup C, zona Asia untuk Piala Dunia 2026. 

Wasit Ahmed Al Kaf membuat beberapa keputusan yang menguntungkan Timnas Bahrain. 

Mulai dari tidak memberikan hadiah tendangan bebas kepada Timnas Indonesia, hingga menghadiahkan waktu injuri time di atas dari ketentuan. 

Akibatnya Timnas Indonesia yang sudah unggul 2-1 hingga 90+ 6 atau sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan di awal, harus puas mengakhiri laga dengan skor 2-2. 

Sejak saat itu, netizen Indonesia bertindak di media sosial. Atas Kejadian ini pihak federasi Bahrain mengaku kaget dan terkejut dengan serangan yang dilakukan oleh fans Garuda. 

Bahkan, kejadian ini sampai terdengar oleh Presiden Bahrain. Ia mengaku kesal dengan kejadian peretasan tersebut.