Kesal dengan Pernyataan Soal Helm Eky, Fransiskus Marbun Tantang Pitra Lakukan Hal Ini, Berani Kah?

Potret kolase Pitra Romadoni dan Fransiskus Marbun
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Menanggapi pernyataan kuasa hukum Iptu Rudiana yakni Pitra Romadoni yang bersikukuh bahwa kasus Vina Cirebon adalah peristiwa pembunuhan berencana dan bukan kecelakaan dan helm Eky disebut tidak rusak, Fransiskus Marbun blak blakan berani menantang.

Pasalnya, menurut Frans helm yang dipakai oleh Eky saat itu rusak dan ada buktinya juga, terlebih helm itu adalah miliknya.

"Ada bukti fotonya, karena itu helm milik gua, karena itu juga gua yakin," kata Fransiskus Marbun atau kerap dipanggil Frans seperti dikutip Youtube OMEN OW.

Lebih lanjut Frans juga mengatakan bahwa ketika Pitra Romadoni menyebut bahwa helm Eky itu tidak rusak dan segala macamnya, dia itukan baru megang kasus ini.

"Dia itu (Pitra Romadoni) baru megang kasus ini, dan ga tau kejadian yang sebenarnya di 2016," kata Frans.

Nah untuk itu, kata Frans, kalau memang ingin dipertemukan dan berdebat dengan Pitra Romadoni dirinya merasa siap.

"Kalau memang mau didebatin sama Pitra gua siap siap aja," ucapnya.

Bahkan, kata Frans, jika memang Pitra Romadoni menantang untuk membuktikan bahwa kasus Vina Cirebon ini bukan kasus kecelakaan.

"Buat saya pribadi justru kesel dengan segala macam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pitra selalu ngomong helm tidak rusak dan lain sebagainya," kata Frans.

"Sekarang gini aja deh, bang Pitra gua nantang Figth di toba Fight," tandas Frans kesal.

Sementara itu sebelumnya, Pitra Romadoni dengan tegas mengatakan bahwa dirinya memperingatkan kepada Fransiskus Marbun teman Eky ini jangan asal bunyi alias Asbun, karena kita berpatokan kepada data dan fakta.

"Pada jasad almarhum Eky ini sudah dilakukan dua kali pemeriksaan kondisi fisik luar maupun dalam, nah visum juga telah dilakukan pada 27 Agustus 2016," kata Pitra seperti dikutip Youtube tvOne.

"Dan untuk memperkuat dalil itu adalah pembunuhan, penyidik telah melakukan eksumasi dalam artian pembongkaran makam untuk diotopsi, dari hasil itu tidak ditemukan minuman keras dan obat terlarang," sambung Pitra.

Jadi menurut Pitra, itu hanya keterangan dia saja, kalaupun seumpama Eky mengkonsumsi minuman keras dan obat obatan terlarang pastinya ditemukan pada saat proses otopsi.

"Saya curiga mereka ini diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kalaupun tuduhan teman Eky yang bernama Fransiskus Marbun itu terbukti, pastinya ditemukan pada saat otopsi dilakukan," kata Pitra.

Selain itu, lanjut Pitra, jika dia Frans memiliki bukti harusnya menyampaikan kepada penyidik bukanya koar koar di depan publik.

"Kalau dibilang itu kecelakaan itu tidak masuk akal dan logika, baik dari hasil otopsi, visum serta bukti kendaraan yang tidak ada kesesuaian dengan kecelakaan," tuturnya.

Terkait bukti kendaraan dan helm yang diungkap oleh Fransiskus Marbun bahwa bagian depan itu hancur, Pitra menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa penyidik tidak melihat serpihan helm itu dan masih ada busa bagian depan dan belakang.

"Jadi helm itukan barang plastik tapi tidak hancur secara keseluruhan masa hanya bagian depan saja yang pecah tapi kacanya tidak, dan polisi yang saat itu menyatakan bahwa laka lantas tidak menemukan serpihan pecahan helm di TKP," katanya.

Bahkan, Pitra tetap meyakini bahwa kejadian tersebut merupakan peristiwa pembunuhan berencana menurut putusan hakim, makanya mereka sangat ahli sekali dalam hal tindak pidana ini.

"Sehingga hakim memutuskan penjara seumur hidup," katanya.