Catut WR Soepratman, Irma Suryani Tegur Keras Oknum Baalwi soal Fakta Sejarah: Ini Penyesatan

Anggota DPR Irma Suryani soal baalwi dan WR Soperatman
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Anggota DPR Irma Suryani Chaniago ikut angkat bicara soal isu adanya dugaan penyesatan fakta sejarah yang dilakukan oknum baalwi keturunan Yaman. 

Salah satu yang jadi sorotan Irma Suryani adalah tentang kekeliriuan yang menyebut Wage Rudolf Soepratman atau yang dikenal WR Soepratman sebagai bagian dari klan baalwi.  

"Bayangkan, rakyat Indonesia ketika disampaikan WR Soepratman, pun diakui sebagai bagian dari klan mereka," katanya dikutip dari tayangan video yang beredar di media sosial dikutip pada Senin, 19 Agustus 2024. 

Politisi NasDem itu menilai, hal tersebut adalah kekeliruan serius. 

"Ini sudah penyesatan sejarah yang luar biasa, dan jangan salah, dari sini dimulainya perebutan-perebutan atau klaim-klaim yang akan membuat Indonesia direbut secara perlahan-lahan, oleh oknum-oknum imigran yang ingin menguasai Indonesia, saya kira," ujarnya.

Irma Suryani menegaskan, bahwa dirinya menyampaikan fakta tanpa ada niat untuk memperkeruh situasi bangsa.

"Saya bukan atau ingin memprovokasi. Tetapi hal seperti ini jangan disepelekan, kita jangan terpaku soal politik dinasti semata," ujarnya. 

Menurutnya, isu penyesatan sejarah ini jauh lebih berbahaya dari isu dinasti politik. 

"Ini jauh lebih berbahaya, klaim-klaim penyesatan sejarah perjuangan bangsa. Ini lebih berbahaya dari sekedar politik dinasti," jelasnya.

"Karena ini cikal bakal untuk mengarabkan atau membalawikan Indonesia dari sistem Pancasila ke sistem khilafah. Ini berbahaya menurut saya, ini harus kita hati-hati," sambungnya.

Namun demikian, lanjut Irma, memang tidak seluruhnya ustadz dari keturunan Arab itu tidak baik, banyak yang baik. 

"Tapi hati-hati dengan oknum-oknum yang secara sistematis ingin merusak dan memutar balik-balikkan fakta sejarah. Kita tidak boleh juga menafikan ustaz-ustaz dari keturunan Arab yang baik, yang benar, dan syiar memang untuk kepentingan umat."