Jejak Kemerdekaan: Jalan Akhir Cahaya Asia Takluk kepada Sekutu
- Dok/flickr
Ultimatum ini yang kemudian dilakukan Sekutu dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
Amerika Serikat lalu menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Di tengah peristiwa pengeboman, Uni Soviet juga mendeklarasikan perang terhadap Jepang.
Pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Berita kekalahan Jepang telah diketahui Soetan Sjahrir dan golongan pemuda melalui siaran radio. Soetan Sjahrir lalu menemui Moh. Hatta dan mendesak agar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan tanpa menunggu janji Jepang.
Sebelum kalah, Jepang sempat menghancurkan Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor (Hawaii) pada 7 Desember 1941. Meski awalnya unggul, Jepang kemudian mengalami serangkaian kekalahan seperti dalam pertempuran Midway pada 4-7 Juni 1942, kekalahan di Guadalcanal (kepulauan Solomon) pada awal 1943 dan takluknya Okinawa pada 1 April-22 Juni 1945. Jepang kemudian kehilangan Filipina, Burma dan Okinawa.
Dari berita Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 kemudian berlanjut pada peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, perumusan teks Proklamasi, dan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.